Jenis-Jenis Akad Menurut Tujuannya

Dalam fikih muamalah, akad dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuannya menjadi dua jenis besar: akad tabarru’ dan akad mu’āwaḍah. Pemahaman atas kedua jenis ini penting untuk menentukan aturan-aturan fikih yang berlaku pada masing-masing akad, seperti keabsahan syarat, dampak hukum, dan bentuk ganti rugi.

Akad Tabarru’ (Akad Non-Profit)

Tabarru’ berarti memberikan manfaat kepada orang lain secara cuma-cuma tanpa mengharapkan imbalan materi. Tujuan utama dari akad ini adalah menebar kebaikan dan tolong-menolong.

Contoh Akad Tabarru’

  1. Hibah (الهبة)
    Memberikan sesuatu kepada orang lain secara cuma-cuma saat masih hidup. Allah ﷻ berfirman:

وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً ۚ فَإِن طِبْنَ لَكُمْ عَن شَيْءٍ مِّنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَّرِيئًا

“Berikanlah mahar kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian yang wajib. Tetapi jika mereka rela memberikan kepadamu sebagian dari mahar itu, maka makanlah (ambilah) dengan senang hati dan rasa syukur.” (QS. An-Nisā’: 4)

  1. ‘Āriyah (العَارِيَة)
    Meminjamkan suatu barang untuk digunakan tanpa imbalan. Rasulullah ﷺ bersabda:

أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ اسْتَعَارَ دِرْعًا مِنْ صَفْوَانَ بْنِ أُمَيَّةَ

“Sesungguhnya Nabi ﷺ pernah meminjam baju besi dari Shafwān bin Umayyah.” (HR. Abū Dāwūd dari Safwān bin Umayyah رضي الله عنه, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albānī)

  1. Qardh (القرض)
    Pinjaman uang atau barang dengan kewajiban mengembalikannya setara. Rasulullah ﷺ bersabda:

كُلُّ قَرْضٍ جَرَّ مَنْفَعَةً فَهُوَ رِبًا

“Setiap pinjaman yang menghasilkan keuntungan (bagi pemberi), maka itu adalah riba.”
(HR. Al-Bayhaqī, dinilai mauqūf oleh Ibnu Ḥajar dan Al-Albānī)

Akad tabarru’ tidak menuntut balasan dan lebih fleksibel dalam ketentuan syarat dibanding akad mu’āwaḍah. Namun, tetap harus mengikuti prinsip keadilan dan tidak boleh ada penipuan.

Akad Mu’āwaḍah (Akad Komersial)

Mu’āwaḍah secara bahasa berarti tukar-menukar. Dalam konteks muamalah, adalah akad yang bertujuan untuk mendapatkan imbalan tertentu, seperti uang, barang, atau jasa. Akad ini bersifat transaksional dan mensyaratkan timbal balik yang setara dan jelas.

Contoh Akad Mu’āwaḍah

  1. Bai’ (البيع) – Jual beli
    Jual beli adalah pertukaran barang dengan kompensasi, biasanya berupa uang. Allah ﷻ berfirman:

وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا

“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS. Al-Baqarah: 275)

  1. Ijārah (الإجارة) – Sewa menyewa
    Menukarkan manfaat dari barang atau jasa dengan imbalan tertentu. Contohnya menyewa rumah atau mempekerjakan seseorang.

  2. Musāqāh dan Muzāra’ah – Bagi hasil dalam pertanian
    Musāqāh: Bagi hasil dari hasil tanaman
    Muzāra’ah: Bagi hasil dari lahan pertanian

  3. Murābaḥah – Jual beli dengan menyebutkan modal
    Biasanya dilakukan oleh lembaga keuangan syariah. Pembeli mengetahui harga pokok dan keuntungan yang diambil oleh penjual.

Akad mu’āwaḍah harus dilakukan dengan kejelasan, kejujuran, dan tanpa penipuan. Nabi ﷺ bersabda:

الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا، فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا، وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا

“Dua orang yang berjual beli memiliki hak memilih selama mereka belum berpisah. Jika keduanya jujur dan menjelaskan, maka diberkahi dalam jual beli mereka. Namun jika menyembunyikan dan berdusta, maka keberkahan jual beli itu akan dihapus.” (HR. Al-Bukhārī dan Muslim dari Ḥakīm bin Ḥizām رضي الله عنه)

Kaidah Fikih Terkait Tujuan Akad

Para ulama menetapkan sebuah kaidah:

الأَصْلُ فِي الْعُقُودِ رِضَى الطَّرَفَيْنِ إِذَا لَمْ يُخَالِفْ نَصًّا شَرْعِيًّا

“Asal dalam akad adalah ridha dari kedua pihak selama tidak bertentangan dengan nash syar’i.”

Tujuan utama dari klasifikasi ini adalah agar hukum yang mengatur sesuai dengan jenis akad. Akad tabarru’ memiliki fleksibilitas lebih besar karena bertujuan memberi manfaat, sedangkan akad mu’āwaḍah dituntut ketelitian dan kejelasan karena menyangkut hak timbal balik.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top