Ghazwah Khandaq (Perang Ahzab)

Latar Belakang Perang Khandaq

Ghazwah Khandaq, dikenal juga sebagai Perang Ahzab, terjadi pada tahun ke-5 Hijriyah. Penyebabnya adalah dendam suku Quraisy dan sekutunya yang ingin menghancurkan Islam sekali untuk selamanya. Mereka bersekutu dengan suku-suku Arab lainnya, termasuk Bani Nadhir yang diusir dari Madinah karena pengkhianatan mereka.

Gabungan pasukan musuh berjumlah lebih dari 10.000 orang, sedangkan kaum Muslimin hanya sekitar 3000 orang. Tujuan mereka adalah menyerang Madinah dari segala arah.

Pengepungan Madinah oleh Konfederasi Quraisy dan Sekutunya

Pasukan Quraisy dan sekutunya tiba di sekitar Madinah dan mempersiapkan pengepungan panjang. Keadaan semakin genting karena orang-orang munafik di dalam Madinah mencoba melemahkan semangat kaum Muslimin.

Allah ﷻ menggambarkan situasi sulit ini dalam firman-Nya:

إِذْ جَآءُوكُم مِّن فَوْقِكُمْ وَمِنْ أَسْفَلَ مِنكُمْ وَإِذْ زَاغَتِ ٱلْأَبْصَـٰرُ وَبَلَغَتِ ٱلْقُلُوبُ ٱلْحَنَاجِرَ وَتَظُنُّونَ بِٱللَّهِ ٱلظُّنُونَا (الأحزاب: ١٠)

Ketika mereka datang kepadamu dari atasmu dan dari bawahmu, dan ketika pandangan mata terpaku dan hati menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan berbagai sangkaan (Al-Ahzab: 10).

Strategi Parit Salman Al-Farisi رضي الله عنه

Saat menghadapi serangan besar ini, Rasulullah ﷺ bermusyawarah dengan para sahabat رضي الله عنهم. Salman Al-Farisi رضي الله عنه mengusulkan strategi menggali parit di sisi Madinah yang terbuka untuk mencegah pasukan berkuda musuh masuk.

Kaum Muslimin bekerja keras menggali parit, bahkan Rasulullah ﷺ turut menggali bersama mereka. Dari Al-Bara’ bin Azib رضي الله عنه:

لَمَّا كَانَ يَوْمُ الأَحْزَابِ وَنَحْنُ نَحْفِرُ قَالُوا نَحْنُ الَّذِينَ بَايَعُوا مُحَمَّدًا عَلَى الإِسْلاَمِ مَا بَقِينَا أَبَدًا قَالَ فَأَجَابَهُمْ النَّبِيُّ ﷺ: اللَّهُمَّ إِنَّهُ لاَ خَيْرَ إِلاَّ خَيْرُ الآخِرَةِ فَبَارِكْ فِي الأَنْصَارِ وَالْمُهَاجِرَةِ

Pada hari Ahzab, kami sedang menggali parit. Mereka berkata: “Kami adalah orang-orang yang membaiat Muhammad ﷺ atas Islam hingga akhir hayat.” Maka Rasulullah ﷺ menjawab: “Ya Allah, tiada kebaikan selain kebaikan akhirat. Maka berkahilah Anshar dan Muhajirin” (HR. Bukhari no. 4104).

Intervensi Allah ﷻ dan Kekalahan Pasukan Ahzab

Setelah pengepungan berlangsung selama hampir sebulan, Allah ﷻ menurunkan angin kencang dan rasa takut ke dalam hati pasukan Ahzab, sehingga mereka terpaksa mundur tanpa peperangan besar.

Allah ﷻ berfirman:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱذْكُرُوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَآءَتْكُمْ جُنُودٌ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًۭا وَجُنُودًۭا لَّمْ تَرَوْهَا ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًۭا (الأحزاب: ٩)

Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika datang kepadamu bala tentara, lalu Kami kirim kepada mereka angin topan dan bala tentara yang tidak kamu lihat. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan (Al-Ahzab: 9).

Kemenangan ini membuktikan pertolongan Allah ﷻ bagi orang-orang beriman dan menjadi titik balik melemahnya kekuatan Quraisy dan sekutunya.

Dalil-Dalil Terkait

Peristiwa Khandaq disebut secara rinci dalam Surah Al-Ahzab ayat 9-27. Hadits-hadits shahih juga menegaskan strategi parit dan kebersamaan Rasulullah ﷺ dengan para sahabat رضي الله عنهم. Semua ini menunjukkan pentingnya musyawarah, persatuan, dan tawakkal kepada Allah ﷻ.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top