Ghazwah Bani Quraizhah

Pengkhianatan Bani Quraizhah

Peristiwa Ghazwah Bani Quraizhah terjadi segera setelah selesainya Perang Khandaq pada tahun ke-5 Hijriyah. Bani Quraizhah adalah salah satu suku Yahudi yang memiliki perjanjian damai dengan Rasulullah ﷺ untuk bersama-sama menjaga Madinah dari musuh luar.

Namun, ketika pasukan Ahzab mengepung Madinah, Bani Quraizhah berkhianat. Mereka membuka peluang bagi pasukan musuh untuk menyerang Madinah dari sisi belakang, yang seharusnya menjadi wilayah tanggung jawab mereka.

Pengkhianatan ini membuat situasi semakin genting dan membahayakan nyawa seluruh penduduk Madinah, termasuk wanita dan anak-anak.

Pengepungan Benteng Bani Quraizhah

Setelah Allah ﷻ mengusir pasukan Ahzab dengan angin topan, Rasulullah ﷺ segera memerintahkan pasukan Muslimin untuk mengepung benteng Bani Quraizhah agar tidak sempat menyiapkan serangan balasan.

Dari Aisyah رضي الله عنها, ia berkata:

لَمَّا رَجَعَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ مِنَ الْخَنْدَقِ وَوَضَعَ السِّلَاحَ، دَخَلَ الْمَغْسَلَ، فَجَاءَهُ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ، فَقَالَ: قَدْ وَضَعْتَ السِّلَاحَ، وَاللَّهِ مَا وَضَعَتِ الْمَلَائِكَةُ السِّلَاحَ بَعْدُ، اخْرُجْ إِلَى بَنِي قُرَيْظَةَ

Ketika Rasulullah ﷺ pulang dari Khandaq dan meletakkan senjatanya, Jibril عليه السلام datang dan berkata: “Apakah engkau sudah meletakkan senjata? Demi Allah, para malaikat belum meletakkan senjatanya. Keluarlah menuju Bani Quraizhah.” (HR. Bukhari no. 4117, Muslim no. 1766).

Rasulullah ﷺ pun memimpin pengepungan selama sekitar 25 hari sampai Bani Quraizhah menyerah.

Penegakan Hukum atas Pengkhianatan

Setelah Bani Quraizhah menyerah, Rasulullah ﷺ menyerahkan keputusan hukum kepada Sa’ad bin Mu’adz رضي الله عنه, pemimpin suku Aus yang pernah bersekutu dengan Bani Quraizhah. Sa’ad رضي الله عنه memutuskan sesuai hukum Taurat dan hukum perang yang berlaku pada waktu itu: laki-laki dewasa dihukum mati, wanita dan anak-anak dijadikan tawanan.

Keputusan ini ditegakkan tanpa dendam pribadi, melainkan sebagai penegakan keadilan atas pengkhianatan berat di masa perang.

Allah ﷻ berfirman:

وَأَنزَلَ ٱلَّذِينَ ظَـٰهَرُوهُم مِّنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ مِن صَيَاصِيهِمْ وَقَذَفَ فِى قُلُوبِهِمُ ٱلرُّعْبَ فَرِيقًۭا تَقْتُلُونَ وَتَأْسِرُونَ فَرِيقًۭا (الأحزاب: ٢٦)

Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab yang membantu mereka dari benteng-benteng mereka, dan Dia menanamkan rasa takut dalam hati mereka. Sebagian kamu membunuh mereka dan sebagian lagi kamu tawan (Al-Ahzab: 26).

Hikmah dan Pelajaran

Peristiwa Bani Quraizhah mengajarkan umat Islam tentang pentingnya kewaspadaan terhadap pengkhianatan, perlunya tegas terhadap pengkhianat di masa genting, serta pentingnya musyawarah dan keadilan dalam menegakkan hukum.

Ketaatan pasukan Muslimin pada perintah Rasulullah ﷺ setelah Khandaq menunjukkan betapa pentingnya kepemimpinan yang kuat dalam menjaga keamanan umat.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top