Delegasi-Delegasi dari Berbagai Kabilah

Latar Belakang Datangnya Utusan-Utusan ke Madinah

Setelah Fathu Makkah dan kemenangan-kemenangan besar kaum Muslimin, kekuatan Islam tidak lagi bisa dipandang sebelah mata. Keamanan dan stabilitas di Jazirah Arab pun mulai terbentuk. Banyak kabilah yang sebelumnya ragu atau menolak dakwah Islam, kini datang ke Madinah untuk menyatakan Islam mereka atau menjalin hubungan damai dengan kaum Muslimin.

Allah ﷻ berfirman:

إِذَا جَآءَ نَصْرُ ٱللَّهِ وَٱلْفَتْحُ (١) وَرَأَيْتَ ٱلنَّاسَ يَدْخُلُونَ فِى دِينِ ٱللَّهِ أَفْوَاجًۭا (٢) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَٱسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابًۭا (النصر: ١-٣)

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan (1), dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah (2), maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima taubat (3) (An-Nasr: 1-3).

Tahun Wufud (Tahun Delegasi) Setelah Fathu Makkah

Tahun ke-9 Hijriyah dikenal dalam sejarah sebagai ‘Āmul Wufūd (Tahun Delegasi), karena pada tahun inilah banyak utusan dari berbagai kabilah Arab datang menemui Rasulullah ﷺ di Madinah.

Ibnu Katsir رحمه الله menyebutkan bahwa lebih dari 70 kabilah mengirimkan perwakilan mereka untuk mengikrarkan Islam, menerima ajaran Nabi ﷺ, atau membuat perjanjian damai. Ini adalah bukti nyata dari semakin tersebarnya dakwah Islam dan pengaruh Rasulullah ﷺ di seluruh Jazirah Arab.

Sambutan Rasulullah ﷺ terhadap Setiap Kabilah

Rasulullah ﷺ menyambut setiap delegasi dengan penghormatan, kelembutan, dan hikmah. Beliau ﷺ memberikan tempat tinggal yang layak, menjawab pertanyaan mereka, dan mengajarkan dasar-dasar Islam.

Dari hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas رضي الله عنهما, ia berkata:

كَانَتِ الْوُفُودُ تَقْدَمُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ ﷺ فَيَقْبَلُهُمْ وَيُحْسِنُ إِلَيْهِمْ وَيَأْمُرُ لَهُمْ بِالْعَطَاءِ

Delegasi-delegasi datang kepada Rasulullah ﷺ, lalu beliau menyambut mereka dengan baik, memperlakukan mereka dengan kebaikan, dan memberi mereka hadiah (HR. Ahmad no. 2138, hasan menurut Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah).

Sambutan ini menunjukkan keagungan akhlak dan kepemimpinan Rasulullah ﷺ dalam menaklukkan hati manusia dengan kasih sayang.

Iman, Baiat, dan Pengajaran Islam kepada Para Utusan

Setelah mengikrarkan keislaman, para utusan membaiat Rasulullah ﷺ. Baiat itu mencakup keimanan, ketaatan, menjauhi dosa, dan loyalitas terhadap Islam.

Mereka juga dibekali dengan pengajaran Islam, termasuk kewajiban shalat, zakat, serta etika kehidupan. Sebagian dari mereka diminta kembali untuk mengajarkan Islam kepada kaumnya. Ada juga yang ditemani sahabat sebagai guru dan dai pendamping.

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا

Barang siapa yang mengajak kepada petunjuk, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun (HR. Muslim no. 2674).

Beberapa Delegasi Terkenal

  1. Delegasi Tsaqif
    Datang dari Thaif setelah Fathu Makkah, mereka masuk Islam setelah sebelumnya memusuhi Islam dalam Perang Hunain.

  2. Delegasi Abdul Qais
    Dari wilayah Bahrain. Mereka dikenal dengan keimanan yang kuat, dan Rasulullah ﷺ memuji mereka.

  3. Delegasi Bani Hanifah
    Datang dari Yamamah. Termasuk di antara mereka adalah Musailamah al-Kadzdzab yang kemudian mengaku sebagai nabi palsu.

  4. Delegasi Bani Tamim, Bani Asad, dan lainnya
    Setiap kabilah membawa ciri khas dan pertanyaan tersendiri. Rasulullah ﷺ menjawab mereka dengan sabar dan bijaksana.

Penutup

Kedatangan berbagai delegasi ke Madinah menandai kemenangan dakwah secara damai dan luasnya pengaruh Islam. Rasulullah ﷺ bukan hanya pemimpin militer, tetapi juga pemimpin ruhani yang menyambut setiap manusia dengan cinta, ilmu, dan bimbingan.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top