Khutbah Pertama
الحمد لله الذي اصطفى إبراهيم خليلاً، ورفعه درجات، وجعله إمامًا للناس، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله ﷺ، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه ومن سار على نهجه إلى يوم الدين.
أما بعد، فيا أيها المسلمون، أوصيكم ونفسي المقصّرة بتقوى الله ﷻ، فإنها وصية الله للأولين والآخرين، قال الله ﷻ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Keistimewaan Nabi Ibrahim dalam Keteguhan Tauhid
Ma’asyiral Muslimin,
Salah satu sosok terbesar dalam sejarah manusia yang patut dijadikan teladan sepanjang masa adalah Nabi Ibrahim عليه السلام. Allah ﷻ menyanjung beliau dalam banyak ayat sebagai hamba yang hanif dan berserah diri secara total:
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِّلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ • شَاكِرًا لِّأَنْعُمِهِ ۚ اجْتَبَاهُ وَهَدَاهُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan, patuh kepada Allah, hanif dan tidak termasuk orang-orang musyrik. Dia selalu bersyukur atas nikmat-nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan memberinya petunjuk kepada jalan yang lurus.” (An-Nahl: 120–121)
Tiga Ujian Besar dalam Hidup Nabi Ibrahim عليه السلام
Jamaah yang dimuliakan Allah ﷻ,
Keagungan Nabi Ibrahim عليه السلام tidak hanya terletak pada keimanannya, tetapi juga pada ketaatannya dalam menghadapi ujian yang sangat berat. Di antara ujian terbesar yang beliau lalui adalah:
1. Dibakar hidup-hidup oleh kaumnya
Karena menentang penyembahan berhala dan mendakwahkan tauhid, beliau dijatuhi hukuman bakar. Namun beliau tetap tegar, dan Allah ﷻ menyelamatkannya dengan firman-Nya:
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ
“Kami berfirman: Wahai api, jadilah dingin dan keselamatan bagi Ibrahim.” (Al-Anbiya: 69)
2. Diperintahkan meninggalkan keluarganya di lembah yang tandus
Nabi Ibrahim عليه السلام meninggalkan Hajar dan Ismail عليهما السلام di lembah Bakkah atas perintah Allah ﷻ. Ia yakin bahwa Allah ﷻ tidak akan menyia-nyiakan keluarganya:
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ.
3. Diperintahkan menyembelih anaknya
Perintah yang paling menggetarkan adalah saat beliau diminta menyembelih Ismail عليه السلام. Dan keduanya sama-sama tunduk:
فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ
“Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya di atas pelipisnya…” (Ash-Shaffat: 103)
Khutbah Kedua
الحمد لله رب العالمين، وصلى الله على نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.
Relevansi Teladan Nabi Ibrahim عليه السلام dalam Kehidupan Kita
Jamaah sekalian,
Keteladanan Nabi Ibrahim عليه السلام bukan hanya untuk dibaca, tetapi untuk diteladani. Di tengah zaman yang penuh ujian keimanan, kita harus meneladani:
-
Keteguhan tauhid beliau
-
Kesabaran dalam menanggung resiko dakwah
-
Keikhlasan dalam menjalani perintah walau berat
-
Keyakinan bahwa kebaikan ada dalam ketaatan kepada Allah ﷻ
Kita pun diajarkan oleh Rasulullah ﷺ agar selalu menyebut nama Ibrahim dalam setiap shalawat, karena besarnya posisi beliau dalam Islam.
Menjadi Pribadi yang Rela Berkorban Demi Iman
Saudaraku seiman,
Tantangan kehidupan bisa menggeser nilai-nilai iman. Namun orang yang meneladani Nabi Ibrahim عليه السلام akan tetap:
-
Taat meski perintah berat
-
Sabar walau ujian datang bertubi-tubi
-
Berkorban harta, waktu, dan ego demi ridha Allah ﷻ
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الْمُتَّبِعِينَ لِمِلَّةِ إِبْرَاهِيمَ، وَارْزُقْنَا صِدْقَ الإِسْلَامِ وَالإِخْلاَصِ فِي الطَّاعَةِ.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|