Menjaga Kehormatan, Harga Diri, dan Amanah Diri
Pendahuluan
Dalam Islam, akhlak tidak hanya ditujukan kepada Allah ﷻ atau sesama manusia, tetapi juga kepada diri sendiri. Akhlak terhadap diri sendiri mencakup menjaga kehormatan pribadi, merawat harga diri, serta menunaikan amanah diri sebagai makhluk Allah yang mulia. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang terhormat, dan karena itu setiap muslim dituntut untuk memperlakukan dirinya dengan akhlak yang baik dan tidak merendahkan kehormatan dirinya sendiri.
Menjaga Kehormatan dan Kemuliaan Diri
1. Tidak Merendahkan Diri dalam Dosa dan Kehinaan
Allah ﷻ menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Maka, tidak pantas bagi seorang mukmin untuk menjatuhkan dirinya ke dalam kemaksiatan atau hal-hal yang merusak kehormatan.
Allah ﷻ berfirman:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِىٓ ءَادَمَ
“Dan sungguh Kami telah memuliakan anak-anak Adam.”
(QS. Al-Isra: 70)
Seorang muslim yang menghargai dirinya akan menjauhi zina, mabuk, berkata kotor, mencuri, dan perbuatan hina lainnya.
Menjaga Harga Diri dan Rasa Malu
2. Tidak Mengemis dan Merendahkan Martabat
Islam menganjurkan seseorang untuk menjaga kehormatan diri dengan berusaha mencari rezeki yang halal dan tidak menggantungkan hidup kepada orang lain jika masih mampu berusaha.
Dari Abdullah bin Umar رضي الله عنهما, Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا تَزَالُ ٱلْمَسْأَلَةُ بِأَحَدِكُمْ حَتَّىٰ يَلْقَى ٱللَّهَ وَلَيْسَ فِي وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ
“Seseorang senantiasa meminta-minta hingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada sepotong daging pun di wajahnya (karena hina).”
(HR. Bukhari, no. 1474; Muslim, no. 1040)
Harga diri dalam Islam sangat dijaga, dan sifat ‘iffah (menjaga diri dari meminta) adalah bagian dari akhlak yang terpuji.
3. Menumbuhkan Sifat Malu sebagai Penjaga Akhlak
Malu adalah penjaga kehormatan. Ia menjaga dari perbuatan buruk dan maksiat. Hanya orang yang kehilangan rasa malu yang berani melakukan keburukan terang-terangan.
Dari Imran bin Husain رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:
ٱلْحَيَاءُ لَا يَأْتِي إِلَّا بِخَيْرٍ
“Rasa malu tidak mendatangkan kecuali kebaikan.”
(HR. Bukhari, no. 6117; Muslim, no. 37)
Menunaikan Amanah Diri
4. Menjaga Kesehatan dan Waktu
Tubuh adalah amanah. Waktu adalah karunia. Maka seorang mukmin dituntut untuk menjaga kesehatan fisik dan tidak menyia-nyiakan waktunya untuk hal yang sia-sia.
Dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما, Rasulullah ﷺ bersabda:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ ٱلنَّاسِ: ٱلصِّحَّةُ وَٱلْفَرَاغُ
“Dua nikmat yang sering dilalaikan oleh banyak orang: kesehatan dan waktu luang.”
(HR. Bukhari, no. 6412)
Orang yang berakhlak kepada dirinya akan mengelola waktunya dengan baik, makan secukupnya, tidur yang cukup, dan tidak merusak tubuhnya dengan hal-hal haram.
5. Menjaga Kehormatan dalam Penampilan dan Perilaku
Islam mengajarkan agar setiap muslim berpenampilan rapi, bersih, dan menjaga adab serta martabat dalam pergaulan. Bukan karena pamer, tapi karena menjaga citra dan harga diri sebagai hamba Allah.
Allah ﷻ berfirman:
يَـٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍۢ
“Wahai anak-anak Adam, pakailah pakaian yang indah di setiap (memasuki) masjid.”
(QS. Al-A’raf: 31)
Kesimpulan
Akhlak terhadap diri sendiri adalah bagian penting dalam Islam. Ia mencakup menjaga kehormatan, harga diri, rasa malu, serta memelihara amanah tubuh dan waktu. Seseorang yang mampu berakhlak kepada dirinya akan lebih mudah berakhlak baik kepada orang lain. Maka mulailah membina akhlak dari dalam — dari bagaimana kita memperlakukan diri sendiri dengan hormat dan penuh tanggung jawab di hadapan Allah ﷻ.
Semoga Allah ﷻ memuliakan diri kita dengan akhlak yang terpuji dan menjauhkan kita dari kehinaan dunia dan akhirat. Aamiin 🤲🏻
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|