Ummu Salamah رضي الله عنها

Pendahuluan

Ummu Salamah رضي الله عنها adalah salah satu Ummul Mu’minin yang terkenal dengan kecerdasannya, kebijaksanaannya, dan kekuatan imannya. Beliau termasuk sahabiyah yang memiliki perjalanan hijrah yang berat, pengalaman hidup yang penuh ujian, namun tetap menjadi teladan kesabaran dan keteguhan.

Identitas dan Latar Belakang

Nama lengkap beliau adalah Hind binti Abī Umayyah Al-Makhzūmiyyah رضي الله عنها, berasal dari kabilah Quraisy yang terpandang. Ayahnya dijuluki Zādur Rākib (bekal bagi musafir) karena kedermawanannya.

Beliau menikah dengan Abu Salamah ‘Abdullāh bin ‘Abdil Asad رضي الله عنه, salah satu sahabat pertama yang memeluk Islam dan termasuk dari sepuluh orang pertama yang masuk Islam.

Ujian Berat dalam Hijrah

Ummu Salamah رضي الله عنها mengalami salah satu kisah hijrah paling menyayat hati. Saat ia dan suaminya hendak hijrah ke Madinah, keluarga besar dari pihaknya dan pihak suaminya berebut menahan keduanya.

Ia dipisahkan dari suaminya dan anaknya selama setahun penuh. Setiap hari ia duduk di padang pasir sambil menangis mengenang keluarga yang tercerai-berai.

Hingga akhirnya Allah ﷻ memudahkan jalan keluar. Keluarganya luluh dan mengizinkannya kembali membawa anaknya menyusul suaminya hijrah ke Madinah.

Sabar dan Keteguhan Hati

Saat suaminya—Abu Salamah رضي الله عنه—wafat, Ummu Salamah merasa sangat kehilangan. Namun ia mengingat doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ:

اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا

“Ya Allah, berikanlah aku pahala dalam musibah ini dan gantilah dengan yang lebih baik darinya.” (HR. Muslim, dari Ummu Salamah رضي الله عنها)

Dan benar, Allah ﷻ mengabulkan doanya dengan menikahkannya dengan manusia terbaik di muka bumi: Rasulullah Muhammad ﷺ.

Ketika dilamar Rasulullah ﷺ, Ummu Salamah menyampaikan kekhawatirannya:

  1. Ia sudah tua.

  2. Ia memiliki banyak anak.

  3. Ia pencemburu.

Maka Rasulullah ﷺ menjawab dengan kelembutan:

  • “Aku lebih tua darimu.”

  • “Anak-anakmu adalah anak-anakku.”

  • “Aku berdoa agar Allah menghilangkan kecemburuan dari hatimu.”

Kedudukan Ilmu dan Kebijaksanaannya

Ummu Salamah رضي الله عنها termasuk wanita yang paling cerdas dan berwibawa. Banyak sahabat senior merujuk pada fatwa dan pendapatnya. Ia meriwayatkan lebih dari 300 hadits, termasuk hadits-hadits penting dalam fiqih dan ibadah.

Salah satu hadits terkenal darinya adalah sabda Rasulullah ﷺ:

مَنْ أَصَابَتْهُ مُصِيبَةٌ فَقَالَ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ: إِنَّا للهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا، إِلَّا أَخْلَفَ اللهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا

Siapa yang terkena musibah lalu mengucapkan doa ini, Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.” (HR. Muslim, dari Ummu Salamah رضي الله عنها)

Perannya dalam Perjanjian Hudaibiyah

Dalam Perjanjian Hudaibiyah, ketika para sahabat berat menerima keputusan untuk pulang tanpa umrah, Rasulullah ﷺ memerintahkan mereka untuk tahallul. Namun para sahabat tidak segera melakukannya karena berat hati.

Saat itu, Ummu Salamah رضي الله عنها memberi saran penting kepada Rasulullah ﷺ:
“Wahai Rasulullah, keluarlah dan jangan berkata apa pun kepada mereka, lalu sembelihlah hewanmu dan cukurlah rambutmu. Mereka pasti akan mengikutimu.”

Rasulullah ﷺ mengikuti sarannya, dan benar, seluruh sahabat pun akhirnya melakukan tahallul.
Ini menunjukkan kecerdasan, kebijaksanaan, dan ketajaman analisisnya.

Ibadah dan Ketawadhuannya

Ummu Salamah رضي الله عنها adalah wanita yang sangat rajin beribadah, kuat dalam doa, dan tidak pernah melupakan malam-malamnya bersama Allah ﷻ. Ia juga selalu menyampaikan ilmu kepada generasi setelahnya dengan amanah.

Ketika Rasulullah ﷺ wafat, beliau menjadi salah satu rujukan ilmu bagi para sahabat muda seperti Ibn ‘Abbās رضي الله عنهما, Zaid bin Arqam رضي الله عنه, dan lainnya.

Wafatnya Ummu Salamah رضي الله عنها

Beliau hidup hingga masa kekhalifahan Yazid bin Mu‘āwiyah dan wafat pada tahun 62 H di kota Madinah, menjadi salah satu istri Rasulullah ﷺ terakhir yang wafat.

Teladan dari Ummu Salamah رضي الله عنها

  1. Kesabaran luar biasa dalam ujian hidup.

  2. Kecerdasan dan kebijaksanaan dalam memberi pendapat.

  3. Keteguhan iman dalam menghadapi musibah.

  4. Kelembutan hati dan kekuatan ibadah.

  5. Peran penting perempuan dalam dakwah dan ilmu.

Penutup

Ummu Salamah رضي الله عنها adalah sosok Ummul Mu’minin yang cerdas, sabar, dan penuh hikmah. Kisah perjuangannya dalam hijrah, keteguhan imannya, dan kecerdasannya dalam memberikan solusi menjadi teladan abadi bagi umat Islam, terutama para wanita muslimah.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top