Turunnya Ayat Penyempurnaan Agama (Al-Mā’idah: 3)
Salah satu tanda mendekatnya wafat Rasulullah ﷺ adalah turunnya ayat yang menandai penyempurnaan agama Islam. Ayat ini turun saat beliau ﷺ wukuf di Arafah dalam Haji Wada’:
ٱلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلْإِسْلَـٰمَ دِينًۭا (المائدة: ٣)
Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku atasmu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu (Al-Mā’idah: 3).
Umar bin Khattab رضي الله عنه menangis ketika mendengar ayat ini. Ketika ditanya, beliau berkata, “Tidak ada sesuatu yang telah sempurna kecuali pasti akan berakhir.”
Surat An-Nasr sebagai Isyarat Mendekatnya Ajal
Surat An-Nasr juga merupakan salah satu pertanda ajal Rasulullah ﷺ sudah dekat. Allah ﷻ berfirman:
إِذَا جَآءَ نَصْرُ ٱللَّهِ وَٱلْفَتْحُ (١) وَرَأَيْتَ ٱلنَّاسَ يَدْخُلُونَ فِى دِينِ ٱللَّهِ أَفْوَاجًۭا (٢) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَٱسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابًۭا (٣)
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan (1), dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah (2), maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat (3) (An-Nasr: 1–3).
Ibnu Abbas رضي الله عنهما mengatakan bahwa ini adalah isyarat bahwa tugas kenabian telah selesai dan ajal beliau ﷺ telah dekat (HR. Bukhari no. 4970).
Ucapan Rasulullah ﷺ tentang Perpisahan
Beberapa waktu sebelum wafatnya, Rasulullah ﷺ menyampaikan isyarat kepada para sahabat bahwa beliau akan berpisah dari dunia. Dalam satu khutbah beliau ﷺ bersabda:
إِنَّ عَبْدًا خَيَّرَهُ اللَّهُ بَيْنَ الدُّنْيَا وَبَيْنَ مَا عِنْدَهُ، فَاخْتَارَ مَا عِنْدَ اللَّهِ
Sesungguhnya seorang hamba telah diberi pilihan oleh Allah antara dunia dan apa yang ada di sisi-Nya, maka ia memilih apa yang ada di sisi Allah (HR. Bukhari no. 4435 dari Abu Sa’id Al-Khudri رضي الله عنه).
Abu Bakar رضي الله عنه menangis mendengar ucapan itu, karena ia memahami bahwa yang dimaksud adalah Rasulullah ﷺ sendiri.
Khutbah Terakhir di Haji Wada’
Dalam Haji Wada’, khutbah Rasulullah ﷺ di Arafah juga mengandung isyarat perpisahan. Beliau ﷺ bersabda:
لَعَلِّي لَا أَلْقَاكُمْ بَعْدَ عَامِي هَذَا
Barangkali aku tidak akan berjumpa lagi dengan kalian setelah tahun ini (HR. Ibn Majah no. 3074, hasan).
Khutbah ini menjadi wasiat terakhir beliau ﷺ untuk umat Islam, dan isinya penuh dengan pesan penting seperti larangan riba, darah haram ditumpahkan, dan pentingnya berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah.
Pengulangan Ziarah ke Uhud dan Ucapan Selamat Tinggal
Beberapa hari sebelum sakitnya, Rasulullah ﷺ pergi ke makam para syuhada Uhud. Beliau ﷺ berdiri di atas kuburan mereka, mendoakan mereka dan berbicara seolah sedang berpamitan.
Dari Uqbah bin Amir رضي الله عنه:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ صَلَّى عَلَى قَتْلَى أُحُدٍ بَعْدَ ثَمَانِ سِنِينَ كَالْمُوَدِّعِ لِلْأَحْيَاءِ وَالْأَمْوَاتِ
Rasulullah ﷺ menshalatkan para syuhada Uhud setelah delapan tahun seolah beliau berpamitan kepada yang hidup dan yang telah mati (HR. Bukhari no. 4042).
Ini adalah salah satu isyarat halus bahwa beliau ﷺ tengah mempersiapkan umat untuk menghadapi kepergiannya.
Wasiat-Wasiat dan Isyarat kepada Para Sahabat bahwa Beliau Akan Segera Pergi
Dalam hari-hari terakhirnya, Rasulullah ﷺ terus memberikan nasihat dan wasiat. Di antaranya:
-
Menjaga shalat dan memperlakukan budak dengan baik
-
Larangan menjadikan kuburnya sebagai tempat ibadah
-
Berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah
Semua ini menunjukkan kepedulian Rasulullah ﷺ agar umat tidak tersesat sepeninggal beliau.
Rasulullah ﷺ telah menyampaikan risalah dengan sempurna, dan tanda-tanda mendekatnya ajal beliau terlihat jelas baik melalui wahyu, ucapan, maupun tindakan beliau ﷺ.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|