Pengantar
Sihir adalah salah satu bentuk kejahatan tersembunyi yang sangat berbahaya dalam kehidupan umat manusia. Ia bukan hanya merusak secara fisik dan mental, tetapi lebih parah lagi, sihir termasuk dosa besar yang bisa menyeret pelakunya ke dalam kesyirikan dan kekafiran. Dalam Islam, sihir adalah tindakan yang diharamkan dan merupakan bagian dari tipu daya setan. Artikel ini akan membahas hukum sihir, bahayanya, dalil dari Al-Qur’an dan Sunnah, serta solusi untuk menghindari dan mengobatinya.
Hukum Sihir dalam Islam
Sihir termasuk dosa besar yang paling berat. Dalam banyak ayat dan hadits, sihir disebut sebagai bentuk kufur dan persekutuan dengan setan.
Allah ﷻ berfirman:
وَٱتَّبَعُوا۟ مَا تَتْلُوا۟ ٱلشَّيَـٰطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَـٰنَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَـٰنُ وَلَـٰكِنَّ ٱلشَّيَـٰطِينَ كَفَرُوا۟ يُعَلِّمُونَ ٱلنَّاسَ ٱلسِّحْرَ ۖ وَمَآ أُنزِلَ عَلَى ٱلْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَـٰرُوتَ وَمَـٰرُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَآ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌۭ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِۦ بَيْنَ ٱلْمَرْءِ وَزَوْجِهِۦ ۚ وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِۦ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا۟ لَمَنِ ٱشْتَرَىٰهُ مَا لَهُۥ فِى ٱلْـَٔاخِرَةِ مِنْ خَلَـٰقٍۢ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا۟ بِهِۦٓ أَنفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ
Mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Padahal Sulaiman tidak kafir, tetapi setan-setanlah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di Babil yaitu Hārūt dan Mārūt. Keduanya tidak mengajarkan kepada siapa pun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya ujian, maka jangan kafir.” Maka mereka belajar dari keduanya apa yang bisa memisahkan antara suami dan istrinya. Dan mereka tidak bisa memberi mudharat kepada siapa pun kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang membahayakan mereka dan tidak memberi manfaat. Sungguh mereka telah tahu bahwa siapa pun yang membeli (mengamalkan) sihir, maka tidak akan mendapat bagian di akhirat. Sungguh buruk apa yang mereka tukar untuk diri mereka, seandainya mereka tahu (QS. Al-Baqarah: 102)
Ayat ini menunjukkan bahwa belajar dan mengamalkan sihir adalah perbuatan kufur, karena bersekutu dengan setan dan melawan syariat Allah ﷻ.
Bahaya Sihir bagi Umat
A. Merusak Aqidah dan Menjerumuskan ke Syirik
Pelaku sihir biasanya bekerja sama dengan jin, memberikan sesajen, menyembelih untuk selain Allah ﷻ, bahkan bersujud kepada setan. Ini adalah bentuk nyata dari syirik akbar.
Rasulullah ﷺ bersabda:
اجتنبوا السبع الموبقات
قالوا: وما هن يا رسول الله؟
قال: الشرك بالله، والسحر …
Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan.
Para sahabat bertanya: Apa itu wahai Rasulullah?
Beliau ﷺ bersabda: Syirik kepada Allah, dan sihir… (HR. Bukhārī dan Muslim, dari Abū Hurairah رضي الله عنه)
B. Merusak Hubungan Sosial dan Rumah Tangga
Sihir banyak digunakan untuk memecah rumah tangga, menimbulkan permusuhan, atau mendatangkan cinta (sihir pengasihan). Dampaknya sangat merusak dan mengundang murka Allah ﷻ.
C. Menghancurkan Keimanan dan Mengundang Kehancuran
Sihir juga membuka pintu bagi jin masuk ke dalam kehidupan manusia, menyebabkan gangguan psikologis, penyakit aneh, dan ketidakseimbangan spiritual.
Solusi dan Perlindungan dari Sihir
1. Menguatkan Tauhid
Tauhid yang lurus adalah benteng terkuat dari sihir. Seorang hamba yang ikhlas dan bertawakal kepada Allah ﷻ tidak akan mudah dimasuki gangguan sihir.
إِنَّهُۥ لَيْسَ لَهُۥ سُلْطَـٰنٌ عَلَى ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Sesungguhnya setan itu tidak punya kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Rabb mereka (QS. An-Naḥl: 99)
2. Membaca Rukyah dan Dzikir Pagi-Petang
Membaca al-mu‘awwidzāt (Al-Falaq dan An-Nās), Ayat Kursi, dan dzikir-dzikir syar‘i secara rutin adalah perisai dari segala gangguan sihir dan jin.
3. Tidak Mendatangi Dukun atau Tukang Sihir
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَن أَتَى كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ
Barang siapa mendatangi dukun atau peramal lalu membenarkannya, maka sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad ﷺ (HR. Ahmad, dari Abū Hurairah رضي الله عنه, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
4. Bertobat dan Ruqyah Syar‘iyyah
Orang yang pernah terlibat dalam sihir wajib bertobat dengan tobat nasuha. Adapun korban sihir, hendaknya melakukan ruqyah syar‘iyyah, memperbanyak doa dan dzikir, serta mendekatkan diri kepada Allah ﷻ.
Penutup
Sihir adalah jalan menuju kesyirikan yang membinasakan. Pelakunya bisa keluar dari Islam, sementara korbannya mengalami kerusakan lahir dan batin. Islam datang untuk membebaskan manusia dari belenggu setan dan tipu daya sihir. Maka wajib bagi kita untuk memurnikan tauhid, menjauhi semua bentuk sihir dan perdukunan, serta membentengi diri dengan dzikir, ilmu, dan tawakal kepada Allah ﷻ.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|