Puasa Enam Hari Syawal: Keutamaan dan Cara Mengamalkannya

Pengantar

Bulan Syawal datang setelah Ramadhan, seakan menjadi kelanjutan dari ibadah yang telah ditempa selama sebulan penuh. Di antara amalan yang sangat dianjurkan pada bulan ini adalah puasa enam hari di bulan Syawal. Ibadah ini menjadi salah satu bentuk bukti kesungguhan kita dalam menjaga semangat taat setelah Ramadhan berlalu.

Apa saja keutamaannya? Bagaimana cara mengamalkannya? Artikel ini akan mengulas secara tuntas dengan dalil shahih dan penjelasan para ulama.


1. Dalil Keutamaan Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

Dari Abu Ayyub Al-Anshari رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِّن شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan enam hari dari bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa sepanjang tahun.”
📖 (HR. Muslim no. 1164)

Penjelasan Ulama

Imam Nawawi رحمه الله menjelaskan bahwa pahala berpuasa setahun penuh ini didasarkan pada perhitungan:

  • Puasa Ramadhan: 30 hari × 10 = 300

  • Puasa Syawal: 6 hari × 10 = 60
    Total: 360 hari = setahun penuh dalam hitungan pahala


2. Hukum Puasa Syawal

Mayoritas ulama dari mazhab Syafi’i, Maliki, Hanbali, dan sebagian besar ahli fiqih menyatakan bahwa puasa enam hari di bulan Syawal hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan). Ia adalah penyempurna puasa Ramadhan dan menjadi tanda diterimanya amal Ramadhan.


3. Apakah Harus Dilakukan Berturut-turut?

Tidak disyaratkan untuk melaksanakan puasa Syawal secara berturut-turut. Boleh dilakukan terpisah-pisah, asalkan masih dalam bulan Syawal.

Ibnu Qudamah رحمه الله berkata dalam Al-Mughni:
“Disunnahkan untuk berpuasa enam hari dari bulan Syawal. Tidak dipersyaratkan untuk berurutan, dan boleh dilakukan di awal, tengah, atau akhir bulan.”

Namun sebagian ulama menyatakan bahwa melaksanakannya secara langsung setelah Idul Fitri dan berturut-turut lebih utama, karena:

  • Lebih cepat dalam meraih keutamaan

  • Tidak mudah tertunda karena kesibukan dunia


4. Apakah Boleh Berpuasa Syawal Sebelum Mengqadha Puasa Ramadhan?

Pendapat yang lebih kuat dan hati-hati: Dahulukan Qadha

Banyak ulama seperti dari mazhab Hanafi dan Hanbali berpendapat bahwa puasa enam hari Syawal hanya bisa dikerjakan setelah menyelesaikan qadha puasa Ramadhan. Ini karena Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ

“Barang siapa yang telah menyelesaikan puasa Ramadhan, lalu mengikutinya dengan enam hari dari bulan Syawal…”

📌 Maka, orang yang masih memiliki hutang puasa belum termasuk orang yang “telah berpuasa Ramadhan secara utuh”.

Namun, sebagian ulama dari mazhab Syafi’i memperbolehkan mendahulukan puasa Syawal jika waktu qadha masih panjang. Meski begitu, yang lebih berhati-hati adalah menyelesaikan qadha terlebih dahulu, baru melanjutkan dengan puasa Syawal.


5. Manfaat dan Hikmah Puasa Enam Hari Syawal

✅ Menjadi penyempurna puasa Ramadhan

✅ Tanda bahwa seorang hamba istiqamah dalam ibadah

✅ Melatih jiwa untuk terus mencintai puasa sunnah

✅ Membangun kebiasaan kebaikan setelah Ramadhan

✅ Mendapat pahala seperti berpuasa sepanjang tahun


6. Tips Melaksanakan Puasa Syawal

  • Segera mulai setelah Idul Fitri agar tidak tertunda

  • Gabungkan dengan puasa Senin dan Kamis jika ingin

  • Ajak keluarga atau teman agar lebih semangat

  • Tentukan target dan jadwal sesuai kemampuan


Kesimpulan

✅ Puasa enam hari Syawal adalah sunnah yang sangat dianjurkan setelah Ramadhan
✅ Keutamaannya sangat besar: pahala seperti puasa setahun penuh
✅ Boleh dilakukan berturut-turut atau terpisah, dan boleh digabung dengan puasa Senin-Kamis
✅ Yang lebih utama: mendahulukan qadha puasa Ramadhan terlebih dahulu
✅ Amalan ini menunjukkan istiqamah dan cinta terhadap ibadah

Semoga Allah ﷻ menjadikan kita termasuk orang-orang yang dapat menyempurnakan Ramadhan dengan puasa enam hari di bulan Syawal dan mendapatkan ganjaran penuh dari-Nya. Aamiin.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top
1
Admin Yayasan Amal Mata Hati
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ada yang bisa kami bantu?