Pendahuluan
Perjanjian Hudaibiyah merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada tahun ke-6 Hijriah. Sekilas perjanjian ini terlihat merugikan kaum Muslimin, tetapi sesungguhnya ia adalah kemenangan besar yang diberikan Allah ﷻ sebagai hasil dari kesabaran dan keteguhan Rasulullah ﷺ serta para sahabat رضي الله عنهم.
Latar Belakang Perjanjian Hudaibiyah
Rasulullah ﷺ bersama sekitar 1.400 sahabat berangkat menuju Makkah dengan niat melaksanakan umrah. Namun, kaum Quraisy menghadang mereka di Hudaibiyah dan melarang memasuki Makkah. Perundingan pun dilakukan hingga menghasilkan sebuah perjanjian yang tampak berat bagi kaum Muslimin, namun sesungguhnya mengandung hikmah yang agung.
Isi Pokok Perjanjian Hudaibiyah
Beberapa poin penting dari perjanjian tersebut antara lain:
-
Kaum Muslimin tidak jadi umrah tahun itu, tetapi boleh melaksanakannya tahun depan.
-
Jika ada orang Quraisy yang masuk Islam lalu hijrah ke Madinah tanpa izin walinya, ia harus dikembalikan.
-
Jika ada orang Islam yang kembali ke Quraisy, tidak dikembalikan ke Madinah.
-
Gencatan senjata antara kedua belah pihak selama 10 tahun.
Sekilas isi perjanjian ini merugikan, tetapi justru menjadi pintu dakwah Islam yang lebih luas.
Kesabaran Rasulullah ﷺ dan Para Sahabat
Kesabaran Rasulullah ﷺ dalam menerima isi perjanjian menunjukkan kebijaksanaan yang luar biasa. Meski sebagian sahabat, seperti Umar bin Khattab رضي الله عنه, merasa berat, mereka akhirnya tunduk kepada keputusan Rasulullah ﷺ. Inilah pelajaran penting bahwa kesabaran dalam menghadapi ketentuan Allah ﷻ membawa kebaikan yang besar.
Allah ﷻ berfirman:
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِينًا
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata.” (QS. Al-Fath: 1)
Ayat ini turun setelah Perjanjian Hudaibiyah, menegaskan bahwa peristiwa tersebut adalah kemenangan besar.
Hikmah Perjanjian Hudaibiyah
-
Kesabaran adalah kunci kemenangan. Apa yang tampak merugikan bisa menjadi pintu keberkahan.
-
Islam tersebar luas. Dengan adanya masa damai, banyak orang Quraisy mendengar dakwah Islam tanpa rasa takut.
-
Kebijaksanaan dalam strategi. Rasulullah ﷺ menunjukkan bahwa kemenangan tidak selalu dengan perang, tetapi juga dengan politik dan perjanjian.
-
Tunduk pada wahyu Allah ﷻ. Keimanan sejati terlihat dalam ketaatan meski hati merasa berat.
Penutup
Perjanjian Hudaibiyah adalah bukti nyata bahwa kesabaran membawa kemenangan. Umat Islam harus belajar dari peristiwa ini bahwa dalam menghadapi ujian hidup, kesabaran, tawakkal, dan kebijaksanaan adalah jalan menuju pertolongan Allah ﷻ.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|