Pentingnya Ikhlas dalam Beramal

Pengertian Ikhlas

Ikhlas adalah memurnikan niat hanya untuk mencari ridha Allah ﷻ, tanpa mengharap pujian manusia atau keuntungan dunia. Amalan yang dikerjakan tanpa ikhlas tidak akan diterima oleh Allah ﷻ, meskipun secara lahiriah terlihat besar.

Allah ﷻ berfirman:

فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًۭا صَٰلِحًۭا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۭا

(Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya) (QS. Al-Kahfi: 110).

Pentingnya Ikhlas dalam Amal

Ikhlas menjadi syarat diterimanya amal, sebagaimana juga harus sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ. Tanpa ikhlas, amal akan tertolak walaupun sesuai tuntunan. Nabi ﷺ bersabda dari Umar bin Al-Khaththab رضي الله عنه:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

(Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan) (HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907).

Bahaya Tidak Ikhlas

Orang yang beramal dengan tujuan mencari pujian manusia akan mendapatkan balasan sesuai niatnya, bukan dari Allah ﷻ. Nabi ﷺ bersabda dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwa Allah ﷻ berfirman dalam hadits qudsi:

أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ، مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِى غَيْرِى تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ

(Aku adalah Dzat yang paling tidak butuh terhadap sekutu. Barangsiapa melakukan suatu amal yang ia menyekutukan Aku di dalamnya dengan selain-Ku, maka Aku tinggalkan dia bersama sekutunya itu) (HR. Muslim no. 2985).

Tanda-tanda Keikhlasan

  1. Tidak peduli dikenal atau tidak dalam amalnya.

  2. Tidak berubah amalnya ketika dipuji atau dicela.

  3. Fokus pada ridha Allah ﷻ, bukan pada penilaian manusia.

Cara Menumbuhkan Ikhlas

  • Memperbanyak doa agar diberi hati yang ikhlas.

  • Mengingat bahwa pahala hanya dari Allah ﷻ.

  • Menyembunyikan sebagian amal dari pandangan manusia.

  • Selalu meluruskan niat sebelum, saat, dan setelah beramal.

Penutup

Ikhlas adalah ruh dari setiap amal. Tanpanya, amal akan menjadi sia-sia. Maka seorang Muslim hendaknya senantiasa menjaga hatinya dari riya’, sum’ah, dan segala bentuk syirik kecil. Amal yang sedikit namun ikhlas akan jauh lebih bernilai di sisi Allah ﷻ dibanding amal besar yang tercampur niat dunia.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top