Pendahuluan
Pandangan adalah pintu hati. Apa yang dilihat mata dapat memengaruhi pikiran, perasaan, bahkan keimanan seseorang. Dalam Islam, menjaga pandangan bukan sekadar adab, tetapi juga bentuk ibadah dan penjagaan diri dari dosa. Allah ﷻ memerintahkan kaum mukminin dan mukminat untuk menundukkan pandangan agar hati tetap bersih dan terhindar dari fitnah syahwat.
Dalil dari Al-Qur’an tentang Menjaga Pandangan
Allah ﷻ berfirman:
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَٰلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ ﴿٣٠﴾ وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman agar mereka menundukkan sebagian pandangan mereka dan menjaga kemaluannya. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada wanita yang beriman agar mereka menundukkan sebagian pandangan mereka dan menjaga kemaluannya” (An-Nur: 30–31).
Ayat ini menegaskan bahwa menjaga pandangan adalah perintah langsung dari Allah ﷻ, dan merupakan bentuk penyucian jiwa.
Hadits tentang Larangan Melihat yang Haram
Rasulullah ﷺ bersabda dari sahabat Jarir bin Abdullah رضي الله عنه:
سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ عَنْ نَظْرَةِ الْفَجْأَةِ فَقَالَ اصْرِفْ بَصَرَكَ
“Aku bertanya kepada Rasulullah ﷺ tentang pandangan yang tiba-tiba (tanpa sengaja). Beliau bersabda: ‘Palingkan pandanganmu!’” (HR. Muslim).
Hadits ini mengajarkan bahwa pandangan pertama yang tidak disengaja dimaafkan, tetapi pandangan kedua yang dilakukan dengan sengaja adalah dosa.
Mengapa Pandangan Harus Dijaga
1. Menjaga Kesucian Hati
Pandangan adalah jendela hati. Jika mata dibiarkan bebas melihat yang haram, maka hati akan terkotori dan sulit merasakan nikmat iman.
2. Menjauhkan dari Zina
Rasulullah ﷺ bersabda dari sahabat Abu Hurairah رضي الله عنه:
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَا مُدْرِكٌ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَالزِّنَا الْعَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ الْمَنْطِقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ
“Telah ditetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina yang pasti akan diperolehnya: zina mata adalah melihat, zina lisan adalah berbicara, dan hati berkeinginan serta bernafsu, sementara kemaluanlah yang membenarkan atau mendustakannya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menunjukkan bahwa pandangan adalah langkah awal menuju perbuatan dosa, sehingga harus dijaga sejak awal.
3. Menumbuhkan Ketentraman Jiwa
Orang yang menjaga pandangan akan memiliki hati yang tenang, pikiran jernih, dan pandangan hidup yang bersih dari syahwat.
Cara Menjaga Pandangan
1. Menundukkan Pandangan dari Lawan Jenis
Hindari memandang lawan jenis dengan pandangan yang berulang atau penuh syahwat.
2. Menjauhi Konten yang Menggoda
Jauhkan diri dari tontonan, gambar, atau media sosial yang menampakkan aurat dan kemaksiatan.
3. Mengisi Waktu dengan Ibadah
Sibukkan diri dengan membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan amal shalih agar mata tidak terjerumus pada hal yang haram.
4. Berdoa Memohon Perlindungan
Mintalah perlindungan kepada Allah ﷻ agar hati dijaga dari godaan pandangan yang haram.
Penutup
Menjaga pandangan adalah bentuk ketaatan yang menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Pandangan yang dijaga karena Allah ﷻ akan diganti dengan kenikmatan melihat wajah-Nya di surga kelak. Maka, tundukkan pandanganmu, jagalah hatimu, dan kuatkan imammu dengan menjauhi setiap hal yang dapat mengundang murka Allah ﷻ.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|

