Kiat Agar Ramadhan Lebih Bermakna

Pendahuluan

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan. Allah ﷻ menjadikannya sebagai bulan yang istimewa, di mana pahala dilipatgandakan, dosa-dosa diampuni, dan doa-doa dikabulkan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ، فُتِحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

“Apabila datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.”
(HR. Al-Bukhari, no. 1899; Muslim, no. 1079)

Namun, tidak semua orang bisa meraih keberkahan Ramadhan dengan maksimal. Ada yang menjalani Ramadhan hanya sebatas menahan lapar dan dahaga, tanpa mendapatkan manfaat spiritual yang besar. Bagaimana agar Ramadhan kita lebih bermakna? Berikut beberapa kiatnya.


1. Memperbaiki Niat dan Tujuan dalam Beribadah

Setiap amal tergantung pada niatnya. Agar Ramadhan menjadi lebih bermakna, kita harus meluruskan niat bahwa ibadah yang kita lakukan semata-mata karena Allah ﷻ.

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.”
(HR. Al-Bukhari, no. 1; Muslim, no. 1907)

Jangan hanya berpuasa karena kebiasaan atau sekadar ikut-ikutan, tetapi niatkan dengan penuh kesadaran untuk meraih ridha Allah ﷻ dan meningkatkan ketakwaan.

Allah ﷻ berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
(QS. Al-Baqarah: 183)

Maka, jadikan ketakwaan sebagai tujuan utama kita dalam beribadah di bulan Ramadhan.


2. Mengoptimalkan Tilawah dan Tadabbur Al-Qur’an

Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita meningkatkan interaksi dengan kitab suci ini, baik dengan membacanya, mentadabburi maknanya, maupun mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Allah ﷻ berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ

“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang benar dan yang batil).”
(QS. Al-Baqarah: 185)

Rasulullah ﷺ sangat memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan, bahkan Jibril عليه السلام membimbing beliau dalam muraja’ah (mengulang hafalan) setiap malam di bulan Ramadhan.

Mari kita menargetkan khatam Al-Qur’an, minimal sekali dalam Ramadhan, serta memahami dan mengamalkan isinya.


3. Memperbanyak Doa dan Istighfar

Ramadhan adalah waktu mustajab untuk berdoa. Allah ﷻ menjanjikan bahwa doa orang yang berpuasa tidak akan tertolak:

ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Tiga doa yang tidak akan ditolak: doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka, doa pemimpin yang adil, dan doa orang yang terzalimi.”
(HR. At-Tirmidzi, no. 2526; Ibnu Majah, no. 1752, shahih)

Gunakan waktu-waktu mustajab seperti menjelang berbuka, sepertiga malam terakhir, dan di antara adzan serta iqamah untuk memperbanyak doa dan istighfar.


4. Bersedekah dan Menolong Sesama

Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawanan beliau semakin bertambah di bulan Ramadhan.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ

“Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling dermawan, dan beliau semakin dermawan di bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya.”
(HR. Al-Bukhari, no. 6)

Bersedekah di bulan Ramadhan bisa dilakukan dengan banyak cara, seperti:
✅ Memberikan makanan berbuka puasa
✅ Menyantuni anak yatim dan fakir miskin
✅ Mendukung dakwah dan amal sosial

Kedermawanan kita di bulan ini akan semakin mendatangkan keberkahan dan pahala yang berlipat ganda.


5. Menjaga Shalat Tarawih dan I’tikaf

Shalat tarawih adalah sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa melaksanakan qiyam Ramadhan (shalat malam di bulan Ramadhan) dengan iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
(HR. Al-Bukhari, no. 37; Muslim, no. 759)

Selain itu, 10 malam terakhir Ramadhan adalah waktu terbaik untuk i’tikaf, mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ.


Kesimpulan

Agar Ramadhan lebih bermakna, kita harus:
Meluruskan niat dan menjadikan ketakwaan sebagai tujuan utama.
Memperbanyak tilawah dan tadabbur Al-Qur’an.
Memperbanyak doa dan istighfar.
Bersedekah dan membantu sesama.
Menjaga shalat tarawih dan menghidupkan i’tikaf.

Semoga kita dapat menjadikan Ramadhan tahun ini sebagai Ramadhan terbaik dalam hidup kita dan memperoleh ampunan serta rahmat dari Allah ﷻ. Aamiin.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top
1
Admin Yayasan Amal Mata Hati
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ada yang bisa kami bantu?