Istiqamah setelah Hijrah: Tantangan dan Solusi

Makna Istiqamah dalam Islam

Istiqamah adalah keteguhan dalam menapaki jalan kebenaran, tanpa menyimpang ke kanan maupun ke kiri. Setelah berhijrah dari maksiat menuju ketaatan, tantangan terbesar justru muncul: bagaimana tetap istiqamah?

Allah ﷻ berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami adalah Allah’, kemudian mereka istiqamah, maka para malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): ‘Janganlah kalian takut dan jangan bersedih, dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan kepada kalian.’” (QS. Fuṣṣilat: 30)


Tantangan dalam Menjaga Istiqamah

Setelah berhijrah, seseorang akan menghadapi ujian-ujian, di antaranya:

1. Godaan Syahwat dan Dunia

Godaan harta, lawan jenis, popularitas, dan kenikmatan dunia menjadi tantangan besar yang bisa melunturkan semangat hijrah.

2. Lingkungan yang Tidak Mendukung

Teman-teman lama yang masih dalam maksiat bisa menjadi penghalang istiqamah jika tidak disikapi dengan bijak.

3. Futur: Kondisi Turunnya Semangat

Setiap orang pasti mengalami futur, yaitu fase menurunnya semangat ibadah. Bila tidak diatasi, ia bisa kembali kepada kondisi sebelum hijrah.

4. Tekanan Sosial

Ejekan, cibiran, bahkan fitnah seringkali datang dari orang-orang terdekat. Tapi semua ini harus dihadapi dengan sabar dan yakin.


Solusi agar Tetap Istiqamah

1. Ikhlas karena Allah ﷻ

Hijrah dan semua amalan harus dilandasi keikhlasan. Jika hati ikhlas, maka tekanan dunia tidak akan mempengaruhi langkahnya.

2. Ilmu yang Benar

Dengan belajar ilmu syar’i secara bertahap dan istiqamah, seseorang akan lebih kokoh di atas jalan kebenaran. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

“Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan, niscaya Dia akan memahamkannya dalam urusan agama.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 1037 dari Mu‘āwiyah رضي الله عنه)

3. Berteman dengan Orang Shalih

Sahabat yang baik adalah penolong terbesar dalam menjaga keistiqamahan. Mereka saling mengingatkan dalam kebaikan dan sabar.

4. Banyak Berdoa

Rasulullah ﷺ mengajarkan doa:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkan hatiku di atas agama-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3522, hasan sahih; dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

5. Menjaga Amal Kecil namun Konsisten

Rasulullah ﷺ bersabda:

أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

“Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang paling terus-menerus meskipun sedikit.” (HR. Bukhari no. 6464 dan Muslim no. 782 dari ‘Āisyah رضي الله عنها)


Istiqamah adalah Jalan Menuju Surga

Istiqamah bukan perkara ringan, tapi ganjarannya luar biasa. Rasulullah ﷺ bersabda:

قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ

“Katakanlah: ‘Aku beriman kepada Allah’, kemudian istiqamahlah.” (HR. Muslim no. 38 dari Sufyān bin ‘Abdillah رضي الله عنه)

Penutup

Hijrah bukan tujuan akhir, tapi awal dari perjalanan panjang menuju ridha Allah ﷻ. Istiqamah adalah bekal utama dalam perjalanan itu. Siapa yang menjaga istiqamahnya, niscaya Allah akan menjaga hatinya hingga akhir hayat.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top