Pendahuluan
Fāṭimah Az-Zahrā رضي الله عنها adalah putri kesayangan Rasulullah ﷺ, pemimpin wanita penghuni surga, dan teladan utama bagi kaum Muslimah dalam akhlak, kesederhanaan, kesabaran, dan keteguhan iman. Beliau adalah anak Rasulullah ﷺ dari Khadījah رضي الله عنها, lahir dan tumbuh dalam rumah yang penuh cahaya wahyu dan ketakwaan.
Nasab dan Latar Belakang
Nama lengkap beliau adalah Fāṭimah binti Muḥammad bin ‘Abdillāh bin ‘Abdil Muṭṭalib Al-Qurasyiyyah. Beliau lahir sebelum kenabian atau di awal kenabian menurut beberapa riwayat.
Sejak kecil, Fāṭimah رضي الله عنها menyaksikan perjuangan dakwah ayahnya, penentangan kaum Quraisy, dan tekanan terhadap kaum Muslimin. Ia tumbuh sebagai wanita yang kuat, lembut hatinya, namun tegar dalam menghadapi ujian.
Gelar “Az-Zahrā” dan “Sayyidatu Nisā’ Ahlil Jannah”
Rasulullah ﷺ memberikan kedudukan khusus kepada Fāṭimah رضي الله عنها. Dalam hadits shahih:
عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: فَاطِمَةُ سَيِّدَةُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ
“Fāṭimah adalah pemimpin wanita penghuni surga.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Beliau juga digelari Az-Zahrā, yang bermakna bercahaya, karena kemuliaan jiwa, akhlak, dan ibadahnya.
Kedekatannya dengan Rasulullah ﷺ
Fāṭimah رضي الله عنها adalah sosok yang sangat dicintai Rasulullah ﷺ.
عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَشْبَهَ سَمْتًا وَهَدْيًا وَدَلًّا بِرَسُولِ اللَّهِ ﷺ مِنْ فَاطِمَةَ
“Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih mirip dalam gaya, tata cara berjalan, dan tutur perilaku dengan Rasulullah ﷺ selain Fāṭimah.” (HR. At-Tirmidzi, shahih menurut Al-Albani)
Ketika Fāṭimah masuk menemui Rasulullah ﷺ, beliau selalu berdiri menyambutnya, menciumnya, dan mendudukkannya di tempat beliau duduk.
Bentuk penghormatan penuh kasih ini menunjukkan kemuliaan Fāṭimah رضي الله عنها di sisi ayahnya.
Pernikahan dengan ‘Alī bin Abī Ṭālib رضي الله عنه
Fāṭimah رضي الله عنها menikah dengan ‘Alī bin Abī Ṭālib رضي الله عنه, sepupu Rasulullah ﷺ dan sahabat yang mulia. Pernikahan mereka adalah pernikahan yang penuh keberkahan dan kesederhanaan.
Mahar pernikahan mereka adalah baju besi milik ‘Alī رضي الله عنه. Rumah tangga mereka dipenuhi kesabaran dan saling mendukung dalam ibadah serta perjuangan Islam.
Dari pernikahan ini lahir Al-Ḥasan, Al-Ḥusain, Zainab, dan Ummu Kultsūm رضي الله عنهم — keluarga yang dimuliakan dalam Islam.
Kesederhanaan dan Kesabaran Fāṭimah رضي الله عنها
Beliau menjalani kehidupan yang sangat sederhana. Ia menggiling gandum dengan tangannya hingga kulit tangannya kasar dan pecah.
Suatu ketika, ia meminta pembantu kepada Rasulullah ﷺ. Namun Rasulullah ﷺ bersabda:
أَلَا أَدُلُّكُمَا عَلَى مَا هُوَ خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ تُسَبِّحَانِ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَتَحْمَدَانِ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَتُكَبِّرَانِ أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ
“Maukah aku ajarkan sesuatu yang lebih baik bagi kalian daripada pembantu? Ucapkan tasbih 33 kali, tahmid 33 kali, dan takbir 34 kali sebelum tidur.” (HR. Al-Bukhari)
Beliau menerimanya dengan kerelaan dan mengamalkannya sepanjang hidup.
Wafatnya Rasulullah ﷺ dan Kesedihan Fāṭimah رضي الله عنها
Ketika Rasulullah ﷺ wafat, Fāṭimah رضي الله عنها sangat terpukul. Ia menangis lama hingga suatu hari beliau tersenyum.
‘Aisyah رضي الله عنها bertanya, lalu Fāṭimah menjelaskan:
“Rasulullah ﷺ memberitahukan bahwa beliau akan wafat. Aku pun menangis. Kemudian beliau memberitahuku bahwa aku adalah orang pertama dari keluarganya yang akan menyusul beliau. Maka aku pun tersenyum.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Enam bulan setelah wafatnya Rasulullah ﷺ, Fāṭimah رضي الله عنها pun wafat pada usia sekitar 29 tahun dan dimakamkan di Baqī‘.
Teladan dari Fāṭimah Az-Zahrā رضي الله عنها
-
Menjaga kehormatan dan kesucian diri.
-
Kesabaran dalam kesulitan hidup.
-
Berbakti kepada orang tua dengan cinta yang mendalam.
-
Mengutamakan ibadah dan dzikir dalam kehidupan.
-
Kesederhanaan meskipun memiliki kedudukan tinggi.
Allah ﷻ berfirman:
وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ
“Dan sungguh akhirat itu lebih baik bagimu daripada kehidupan dunia.”
Ayat ini sangat tercermin dalam pribadi Fāṭimah رضي الله عنها yang kehidupan duniawinya sederhana, namun derajatnya di akhirat sangat tinggi.
Penutup
Fāṭimah Az-Zahrā رضي الله عنها adalah teladan wanita Muslim dalam iman, kesabaran, akhlak mulia, dan kecintaan kepada Allah ﷻ dan Rasul-Nya ﷺ. Beliau bukan hanya putri Rasulullah ﷺ, tetapi permata kemuliaan umat, sumber keteladanan yang tak lekang oleh zaman.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
 |
|
