Ciri-Ciri Orang yang Bertakwa

Khutbah Pertama

الحمد لله الذي هدانا للإيمان، وجعل التقوى سببًا للفلاح والجنان، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.

أما بعد، فيا أيها الناس، أوصيكم ونفسي المقصرة أولًا بتقوى الله، فهي وصية الله لعباده الصالحين، قال سبحانه:

وَلَقَدْ وَصَّيْنَا ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ مِن قَبۡلِكُمۡ وَإِيَّاكُمۡ أَنِ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ 

أيها المسلمون رحمكم الله،

Takwa adalah kunci keselamatan seorang hamba di dunia dan akhirat. Allah ﷻ menggambarkan sifat-sifat orang bertakwa pada awal surat Al-Baqarah:

ذَٰلِكَ ٱلۡكِتَٰبُ لَا رَيۡبَۛ فِيهِ هُدٗى لِّلۡمُتَّقِينَ ٢ ٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡغَيۡبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ يُنفِقُونَ ٣ وَٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبۡلِكَ وَبِٱلۡأٓخِرَةِ هُمۡ يُوقِنُونَ ٤ أُوْلَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدٗى مِّن رَّبِّهِمۡۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ ٥ 

(Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya, serta mereka yakin akan adanya akhirat. Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung) (QS. Al-Baqarah: 2-5).

1. Beriman kepada yang Gaib

Orang bertakwa adalah mereka yang meyakini hal-hal yang tidak terlihat oleh mata, seperti keberadaan Allah ﷻ, para malaikat, takdir, surga, neraka, dan perkara gaib lainnya. Keimanan kepada yang gaib adalah inti dari akidah seorang Muslim.

Rasulullah ﷺ bersabda:

الإِيمَانُ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ

Iman adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan beriman kepada takdir, baik yang baik maupun yang buruk) (HR. Muslim dari Umar bin Khaththab رضي الله عنه).

2. Mendirikan Shalat

Shalat adalah tiang agama. Orang yang bertakwa menjaga shalatnya dengan penuh khusyuk, tepat waktu, dan sesuai tuntunan Nabi ﷺ.

Rasulullah ﷺ bersabda:

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ، وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ

Pokok urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad (HR. At-Tirmidzi, sahih).

Allah ﷻ juga berfirman:

قَدْ أَفْلَحَ ٱلْمُؤْمِنُونَ ١ ٱلَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ ٢ 

Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu mereka yang khusyuk dalam shalatnya) (QS. Al-Mu’minun: 1-2).

3. Menafkahkan Sebagian Rezeki

Orang bertakwa tidak pelit dengan harta yang Allah ﷻ berikan. Mereka menyisihkan sebagian rezeki untuk zakat, infaq, dan sedekah.

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

Sedekah tidak akan mengurangi harta (HR. Muslim dari Abu Hurairah رضي الله عنه).

Bahkan Allah ﷻ menjanjikan balasan berlipat ganda bagi orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah:

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٖ مِّاْئَةُ حَبَّةٖۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ 

Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada setiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (balasan) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui (QS. Al-Baqarah: 261).

4. Beriman kepada Wahyu

Orang bertakwa adalah mereka yang beriman kepada Al-Qur’an dan kitab-kitab yang Allah ﷻ turunkan sebelumnya, serta mengamalkan kandungan isinya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا: كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّتِي

Aku tinggalkan di antara kalian dua perkara yang kalian tidak akan tersesat selama berpegang teguh pada keduanya: Kitab Allah dan sunnahku (HR. Malik, sahih).

5. Yakin dengan Akhirat

Keyakinan terhadap akhirat membuat seseorang selalu berhati-hati dalam setiap amal. Rasulullah ﷺ bersabda:

الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ

Orang cerdas adalah yang menundukkan dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati (HR. At-Tirmidzi, hasan).


Khutbah Kedua

الحمد لله الذي أمرنا بالتقوى، وجعلها سببًا للفوز برضاه، وأشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.

أما بعد، 

Takwa adalah Jalan Keberuntungan

Allah ﷻ menegaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 5 bahwa orang bertakwa adalah mereka yang berada di atas petunjuk dan termasuk orang-orang yang beruntung. Mereka mendapatkan kemuliaan di dunia dan keselamatan di akhirat.

Allah ﷻ berfirman:

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُۥ مِنۡ أَمۡرِهِ يُسۡرٗا

Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan urusannya mudah) (QS. At-Ṭalāq: 4).


Penutup

اللهم اجعلنا من المتقين، ووفقنا لاتباع كتابك وسنة نبيك ﷺ، وارزقنا الإيمان بالغيب، والخشوع في الصلاة، والبركة في الرزق، والثبات على الحق.

اللهم اغفر لنا ولوالدينا ولجميع المسلمين، الأحياء منهم والأموات، برحمتك يا أرحم الراحمين.

وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، والحمد لله رب العالمين.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top