Ciri-Ciri Hati yang Bersih dan Jiwa yang Tenang

Pendahuluan

Setiap muslim pasti mendambakan hati yang bersih dan jiwa yang tenang. Sebab, kebersihan hati dan ketenangan jiwa adalah buah dari tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) yang konsisten. Hati yang bersih akan memantulkan kebaikan dalam tutur kata dan perilaku, sedangkan jiwa yang tenang menjadi sumber kedamaian dalam menghadapi segala ujian hidup.

Allah ﷻ berfirman:

يَـٰٓأَيَّتُهَا ٱلنَّفْسُ ٱلْمُطْمَئِنَّةُ ۝ ٱرْجِعِىٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةًۭ مَّرْضِيَّةً

“Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabbmu dalam keadaan ridha dan diridhai.”
(QS. Al-Fajr: 27–28)

Ayat ini menunjukkan betapa mulianya derajat jiwa yang tenang di sisi Allah ﷻ, yang akan dipanggil dengan lembut untuk kembali kepada-Nya.


Makna Hati yang Bersih dan Jiwa yang Tenang

Hati yang Bersih (Qalbun Salim)

Adalah hati yang bebas dari syirik, hasad, kebencian, riya’, dan penyakit hati lainnya, serta dipenuhi dengan keimanan, ketawakkalan, dan cinta kepada Allah ﷻ.

Allah ﷻ berfirman:

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌۭ وَلَا بَنُونَ ۝ إِلَّا مَنْ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلْبٍۢ سَلِيمٍۢ

“Pada hari (Kiamat) itu, tidak berguna harta dan anak-anak, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih.”
(QS. Asy-Syu’ara: 88–89)

Jiwa yang Tenang (Nafs Muthma’innah)

Adalah jiwa yang ridha terhadap takdir, sabar dalam ujian, tidak gelisah dengan dunia, dan merasa cukup dengan apa yang Allah tetapkan.


Ciri-Ciri Hati yang Bersih dan Jiwa yang Tenang

1. Menerima Kebenaran dan Tunduk kepada Allah ﷻ

Hati yang bersih akan lapang dalam menerima nasihat, tunduk kepada perintah Allah ﷻ dan Rasul-Nya ﷺ, serta tidak keras kepala dalam kesalahan.

2. Tenang dalam Ibadah dan Tidak Tergesa-gesa

Orang yang jiwanya tenang akan menikmati ibadah, bukan terbebani. Ia merenungi bacaan dalam shalat, berdzikir dengan khusyu’, dan tidak terburu-buru dalam amal.

Dari Abdullah bin Abbas رضي الله عنهما, Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلرِّفْقَ فِي ٱلْأَمْرِ كُلِّهِ

“Sesungguhnya Allah mencintai kelembutan dalam segala urusan.”
(HR. Bukhari, no. 6927; Muslim, no. 2593)

3. Mudah Memaafkan dan Tidak Menyimpan Dendam

Hati yang bersih tidak menyimpan kebencian. Ia mudah memaafkan kesalahan dan mendoakan orang lain.

Dari Anas bin Malik رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّىٰ يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

“Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
(HR. Bukhari, no. 13; Muslim, no. 45)

4. Tidak Terlalu Sibuk dengan Dunia dan Lapang Dada dalam Ujian

Jiwa yang tenang tidak silau dengan dunia. Ketika mendapat musibah, ia bersabar dan ridha, karena yakin bahwa segala sesuatu adalah ketetapan Allah ﷻ.

Allah ﷻ berfirman:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
(QS. Ar-Ra’d: 28)


Cara Menjaga dan Memperoleh Hati yang Bersih dan Jiwa yang Tenang

1. Banyak Berdzikir dan Membaca Al-Qur’an

Dzikir adalah makanan hati. Semakin banyak berdzikir, semakin terang hati dan semakin lapang jiwa.

2. Perbanyak Istighfar dan Taubat

Taubat menyucikan hati dari noda dosa. Istighfar yang rutin menjaga hati dari karat dan membuatnya kembali bercahaya.

3. Menjauhi Dosa-Dosa Kecil dan Besar

Dosa adalah racun hati. Orang yang menjaga dirinya dari maksiat akan merasakan ketenangan yang tidak tergantikan oleh dunia.

4. Bersahabat dengan Orang-Orang Saleh

Lingkungan yang baik sangat membantu dalam proses tazkiyatun nafs. Sahabat yang saleh menjaga kita dari kelalaian dan menguatkan hati di saat lemah.


Kesimpulan

Hati yang bersih dan jiwa yang tenang adalah tanda kehidupan ruhani yang sehat. Ciri-cirinya adalah tunduk kepada Allah ﷻ, tenang dalam ibadah, tidak menyimpan dendam, tidak sibuk dengan dunia, dan selalu ingat kepada Allah. Semua itu adalah buah dari tazkiyatun nafs yang terus-menerus dilakukan dengan ilmu, amal, dan kesabaran.

Semoga Allah ﷻ membersihkan hati kita, menenangkan jiwa kita, dan menjadikan kita termasuk hamba-Nya yang kembali dalam keadaan ridha dan diridhai. Aamiin 🤲🏻

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top
1
Admin Yayasan Amal Mata Hati
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ada yang bisa kami bantu?