Bukti Cinta Rasulullah ﷺ kepada Umatnya

Pendahuluan

Rasulullah ﷺ adalah teladan utama dalam kasih sayang dan cinta kepada umatnya. Beliau bukan hanya menyampaikan risalah, tetapi juga memikirkan keadaan umat hingga hari kiamat. Segala usaha, doa, dan perjuangan beliau adalah bukti nyata kecintaan yang tulus terhadap umat Islam.

Doa Rasulullah ﷺ untuk Umatnya

Salah satu bentuk cinta Rasulullah ﷺ adalah doa-doa beliau yang selalu dipanjatkan untuk umatnya. Allah ﷻ berfirman:

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ 

“Sungguh, telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri. Berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, dan amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang yang beriman.” (At-Taubah: 128)

Ayat ini menegaskan bahwa Rasulullah ﷺ sangat peduli terhadap umatnya, bahkan lebih dari kepedulian seorang ayah kepada anaknya.

Tangisan Rasulullah ﷺ karena Umatnya

Dalam sebuah hadits shahih disebutkan, Abdullah bin Amr رضي الله عنهما meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ membaca doa:

اللَّهُمَّ أُمَّتِي أُمَّتِي فَبَكَى، فَقَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: يَا جِبْرِيلُ اذْهَبْ إِلَى مُحَمَّدٍ – وَرَبُّكَ أَعْلَمُ – فَسَلْهُ مَا يُبْكِيكَ؟ فَأَتَاهُ جِبْرِيلُ فَسَأَلَهُ، فَأَخْبَرَهُ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ بِمَا قَالَ، وَهُوَ أَعْلَمُ، فَقَالَ اللَّهُ: يَا جِبْرِيلُ اذْهَبْ إِلَى مُحَمَّدٍ فَقُلْ: إِنَّا سَنُرْضِيكَ فِي أُمَّتِكَ وَلَا نَسُوءُكَ

“Ya Allah, umatku, umatku,” lalu beliau menangis. Maka Allah ﷻ berfirman, ‘Wahai Jibril, pergilah kepada Muhammad – dan Tuhanmu lebih mengetahui – lalu tanyakan kepadanya apa yang membuatnya menangis?’ Jibril pun datang dan bertanya, lalu Rasulullah ﷺ menjelaskan. Maka Allah ﷻ berfirman, ‘Wahai Jibril, katakan kepadanya: Sesungguhnya Kami akan membuatmu ridha terhadap umatmu dan tidak akan menyusahkanmu.’ (HR. Muslim no. 202)

Hadits ini menunjukkan betapa besar rasa cinta dan kepedulian Rasulullah ﷺ terhadap nasib umatnya di dunia dan akhirat.

Pengorbanan Rasulullah ﷺ dalam Dakwah

Kasih sayang beliau juga terlihat dalam perjuangan dakwah yang penuh pengorbanan. Rasulullah ﷺ rela menanggung hinaan, siksaan, bahkan ancaman pembunuhan demi menyampaikan risalah Islam agar umatnya mendapat hidayah.

Allah ﷻ berfirman:

فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَفْسَكَ عَلَىٰ آثَارِهِمْ إِن لَّمْ يُؤْمِنُوا بِهَٰذَا الْحَدِيثِ أَسَفًا 

“Boleh jadi engkau (Muhammad) akan membinasakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur’an).” (Al-Kahfi: 6)

Ayat ini menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ hampir saja mengorbankan dirinya karena kesedihan mendalam melihat umatnya tidak beriman.

Syafaat Rasulullah ﷺ di Hari Kiamat

Bukti terbesar cinta Rasulullah ﷺ adalah syafaat beliau di hari kiamat. Beliau akan memohon kepada Allah ﷻ agar umatnya diselamatkan dari azab, sehingga disebut sebagai asy-syafā’ah al-‘uzhmā (syafaat terbesar).

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:

أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا فَخْرَ، وَبِيَدِي لِوَاءُ الْحَمْدِ وَلَا فَخْرَ، وَمَا مِنْ نَبِيٍّ يَوْمَئِذٍ آدَمُ فَمَنْ سِوَاهُ إِلَّا تَحْتَ لِوَائِي، وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ تَنْشَقُّ عَنْهُ الْأَرْضُ وَلَا فَخْرَ

“Aku adalah pemimpin anak Adam pada hari kiamat, dan aku bukan untuk berbangga diri. Di tanganku ada bendera pujian, dan aku bukan untuk berbangga diri. Tidak ada seorang nabi pun pada hari itu – Adam dan yang lainnya – kecuali berada di bawah panjiku. Dan aku adalah orang yang pertama dibangkitkan dari bumi, dan aku bukan untuk berbangga diri.” (HR. Tirmidzi no. 3148, dinyatakan shahih oleh Al-Albani)

Penutup

Kasih sayang Rasulullah ﷺ kepada umatnya terbukti dari doa-doanya, tangisannya, perjuangannya, hingga syafaat beliau di hari kiamat. Maka bentuk cinta kita kepada beliau adalah dengan mengikuti sunnahnya, mengamalkan ajarannya, dan menjauhi segala larangan yang beliau peringatkan.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top