Hakikat Syukur dalam Islam
Syukur adalah sikap hati, lisan, dan perbuatan dalam mengakui nikmat Allah ﷻ, baik besar maupun kecil, dengan menggunakannya untuk ketaatan kepada-Nya. Orang yang bersyukur akan selalu merasa cukup dan bahagia, karena ia menyadari bahwa semua yang dimilikinya adalah karunia Allah ﷻ. Allah ﷻ berfirman:
لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) untuk kalian; dan jika kalian kufur, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
Ayat ini menunjukkan bahwa syukur bukan hanya mendatangkan tambahan nikmat, tetapi juga menjadi benteng dari azab Allah ﷻ.
Bentuk Syukur yang Sempurna
Syukur bukan hanya ucapan alhamdulillah di lisan, tetapi juga melibatkan hati dan perbuatan. Para ulama menjelaskan bahwa syukur memiliki tiga bentuk utama:
1. Syukur dengan Hati
Meyakini bahwa semua nikmat berasal dari Allah ﷻ semata. Tidak ada yang memberi rezeki, kesehatan, dan kesempatan hidup selain Dia. Kesadaran ini membuat hati selalu ridha terhadap takdir.
2. Syukur dengan Lisan
Mengungkapkan rasa syukur dengan memuji Allah ﷻ dan tidak mengeluh atas takdir-Nya. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ لَمْ يَشْكُرِ النَّاسَ لَمْ يَشْكُرِ اللهَ
“Siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah.” (HR. Abu Dawud no. 4811, sahih menurut Syaikh Al-Albani)
Syukur di lisan juga diwujudkan dengan memuji Allah ﷻ atas setiap nikmat yang dirasakan.
3. Syukur dengan Perbuatan
Menggunakan nikmat untuk ketaatan. Harta digunakan untuk sedekah dan kebaikan, ilmu diajarkan, dan tenaga dimanfaatkan untuk amal shalih. Inilah bentuk syukur yang paling nyata.
Bersyukur dalam Ujian
Seorang muslim tidak hanya bersyukur saat senang, tetapi juga dalam kesulitan. Nabi ﷺ bersabda:
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ؛ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan urusan orang beriman, semua urusannya adalah kebaikan. Jika mendapat kesenangan, ia bersyukur maka itu baik baginya. Jika tertimpa kesusahan, ia bersabar maka itu juga baik baginya.” (HR. Muslim no. 2999)
Hadits ini menegaskan bahwa syukur dan sabar adalah pasangan yang membawa kebahagiaan dunia dan akhirat.
Penutup
Bersyukur di segala keadaan adalah ciri seorang mukmin sejati. Dengan hati yang ridha, lisan yang memuji, dan amal yang shalih, hidup akan penuh keberkahan. Baik dalam kelapangan maupun kesempitan, syukur selalu menjadi kunci ketenangan dan kebahagiaan.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|