Pendahuluan
Barā’ bin ‘Āzib رضي الله عنه adalah salah satu sahabat Anshar yang mulia, pemberani, dan terkenal dengan keteguhan iman. Ia termasuk sahabat yang masih muda saat berjumpa dengan Rasulullah ﷺ, namun memiliki peran besar dalam dakwah, jihad, dan periwayatan hadits.
Nasab dan Latar Belakang
Nama lengkap beliau adalah Al-Barā’ bin ‘Āzib bin Al-Hārith Al-Anshārī Al-Badrī رضي الله عنه, dari suku Al-Khazraj, Madinah. Ia masuk Islam sejak usia muda dan ikut bersumpah setia dalam Bai‘at Aqabah.
Ayahnya, ‘Āzib رضي الله عنه, juga termasuk sahabat yang mulia.
Keikutsertaan dalam Peperangan
Pada awal peperangan, Barā’ رضي الله عنه masih terlalu muda sehingga tidak diizinkan ikut serta dalam Perang Badar. Namun setelah itu ia tidak pernah absen dalam peperangan Rasulullah ﷺ.
Di antara peperangan yang ia ikuti:
-
Perang Uhud
-
Perang Khandaq
-
Perang Hunain
-
Fathu Makkah
-
Seluruh ekspedisi besar lainnya hingga wafatnya Rasulullah ﷺ.
Ia merupakan salah satu pemuda pemberani di barisan pasukan Islam.
Keutamaan dan Perilaku Mulia
Barā’ رضي الله عنه adalah sahabat yang terkenal jujur, amanah, hafidz Al-Qur’an, dan banyak meriwayatkan hadits.
Beliau meriwayatkan lebih dari 300 hadits, di antaranya adalah hadits-hadits penting tentang jenazah, doa, dan akhlak Islam.
Salah satu hadits agung yang diriwayatkannya adalah tentang doa sebelum tidur. Ia berkata:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ لِي: يَا بَرَاءُ، إِذَا أَخَذْتَ مَضْجَعَكَ فَقُلْ: اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
Rasulullah ﷺ bersabda kepadaku: “Wahai Barā’, jika engkau hendak tidur maka ucapkanlah: “Ya Allah, aku pasrahkan jiwaku kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, dan aku sandarkan punggungku kepada-Mu, dengan penuh harap dan rasa takut kepada-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan tidak ada tempat keselamatan dari (adzab)-Mu kecuali menuju kepada-Mu. Aku beriman kepada Kitab-Mu yang Engkau turunkan dan kepada Nabi-Mu yang Engkau utus.”. (HR. Al-Bukhārī)
Hadits ini menjadi dzikir tidur yang sangat terkenal di kalangan kaum Muslimin.
Ketaatan dalam Beragama
Barā’ رضي الله عنه dikenal sebagai seorang sahabat yang sangat berhati-hati dalam agama. Ia sangat membenci tindakan ghuluw, kedustaan, dan kebijakan zalim. Ketika menyaksikan suatu kemungkaran, ia tidak segan mengingatkannya.
Ia juga termasuk sahabat yang sangat mencintai Rasulullah ﷺ dan Anshar.
Peran dalam Dakwah dan Keilmuan
Setelah wafatnya Rasulullah ﷺ, Barā’ رضي الله عنه tinggal di Kufah dan menjadi salah satu sahabat rujukan dalam ilmu hadits dan tafsir.
Banyak ulama tabi‘in besar belajar darinya, seperti:
-
Ash-Sha‘bi
-
Ibrahim An-Nakha‘i
-
Abu Ishaq As-Sabi‘i
Ia dikenal lembut, penyayang, dan sangat menjaga adab.
Wafatnya Barā’ bin ‘Āzib رضي الله عنه
Beliau wafat pada tahun 72 H di kota Kufah, dalam usia yang cukup lanjut. Kaum Muslimin meratapi kepergiannya, karena ia adalah salah satu gudang ilmu dan penjaga Sunnah Nabi ﷺ.
Pelajaran dari Hidup Barā’ bin ‘Āzib رضي الله عنه
-
Keberanian dalam membela Islam sejak muda.
-
Kejujuran dan amanah sebagai seorang periwayat hadits.
-
Kesungguhan dalam ibadah, terutama dalam menjaga dzikir dan doa.
-
Kesederhanaan dan kerendahan hati sebagai seorang sahabat senior.
Penutup
Barā’ bin ‘Āzib رضي الله عنه adalah sahabat besar yang mengabdikan hidupnya untuk Islam. Melalui hadits-hadits yang ia riwayatkan, kita mendapatkan banyak doa, dzikir, dan tuntunan kehidupan yang diwariskan dari Rasulullah ﷺ.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|



