Bai’at Aqabah: Tonggak Sejarah Islam di Madinah

Pendahuluan

Bai’at Aqabah merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menandai awal mula dakwah Rasulullah ﷺ mendapat sambutan luas di luar Makkah. Bai’at ini terjadi dua kali, yaitu Bai’at Aqabah pertama dan kedua, yang menjadi titik awal lahirnya komunitas Muslim di Madinah dan terbentuknya landasan hijrah Rasulullah ﷺ.

Bai’at Aqabah Pertama

Bai’at Aqabah pertama berlangsung pada musim haji tahun ke-12 kenabian. Sebanyak 12 orang dari penduduk Yatsrib (Madinah) datang menemui Rasulullah ﷺ dan berbai’at kepadanya untuk tidak menyekutukan Allah, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak, serta taat dalam kebaikan.

Allah ﷻ berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ فَمَنْ نَكَثَ فَإِنَّمَا يَنكُثُ عَلَىٰ نَفْسِهِ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ اللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya orang-orang yang berjanji setia kepadamu, sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka. Maka barangsiapa melanggar janjinya, niscaya akibat pelanggaran itu akan menimpa dirinya sendiri. Dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah, maka Allah akan memberinya pahala yang besar.” (QS. Al-Fath: 10)

Bai’at Aqabah Kedua

Setahun setelahnya, Bai’at Aqabah kedua dilaksanakan dengan jumlah peserta lebih banyak, yaitu 73 laki-laki dan 2 perempuan dari Madinah. Bai’at ini tidak hanya meneguhkan tauhid, tetapi juga mengikat janji untuk membela Rasulullah ﷺ, melindunginya sebagaimana mereka melindungi keluarga mereka sendiri.

Dari Ubadah bin Shamit رضي الله عنه, beliau berkata:

بَايَعْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فِي الْمَنْشَطِ وَالْمَكْرَهِ، وَأَنْ لَا نُنَازِعَ الْأَمْرَ أَهْلَهُ، وَأَنْ نَقُومَ أَوْ نَقُولَ بِالْحَقِّ أَيْنَمَا كُنَّا، لَا نَخَافُ فِي اللَّهِ لَوْمَةَ لَائِمٍ

“Kami berbai’at kepada Rasulullah ﷺ untuk mendengar dan taat dalam keadaan suka maupun terpaksa, tidak merebut kekuasaan dari pemiliknya, dan untuk senantiasa menegakkan kebenaran di mana saja kami berada, serta tidak takut celaan orang dalam menegakkan agama Allah.” (HR. Bukhari no. 7056 dan Muslim no. 1709)

Signifikansi Bai’at Aqabah

  1. Landasan Hijrah ke Madinah – Bai’at ini membuka pintu bagi Rasulullah ﷺ dan kaum Muslimin untuk hijrah ke Madinah.

  2. Awal terbentuknya masyarakat Islam – Dengan adanya dukungan dari penduduk Madinah, Islam mulai membangun tatanan masyarakat dan pemerintahan.

  3. Teladan komitmen dan loyalitas – Bai’at Aqabah menjadi contoh ketaatan dan pengorbanan dalam memperjuangkan agama.

  4. Pemersatu kaum Anshar dan Muhajirin – Janji setia ini mempersatukan umat dalam ukhuwah Islamiyah.

Penutup

Bai’at Aqabah merupakan tonggak sejarah penting yang mengantarkan dakwah Rasulullah ﷺ menuju fase baru di Madinah. Dari peristiwa inilah Islam semakin kokoh dan tersebar luas. Kaum Muslimin masa kini hendaknya meneladani semangat bai’at tersebut, dengan memegang teguh tauhid, menolong agama Allah ﷻ, serta menjaga komitmen dalam ketaatan.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top