Bahaya Ghuluw dalam Mengagungkan Nabi ﷺ

Pendahuluan

Kecintaan kepada Rasulullah ﷺ adalah bagian dari keimanan. Namun, kecintaan tersebut harus tetap berada dalam koridor syariat. Islam melarang ghuluw (berlebih-lebihan) dalam mengagungkan Nabi ﷺ, karena hal itu dapat menjerumuskan kepada kesyirikan. Rasulullah ﷺ diutus untuk dijadikan teladan, bukan untuk disembah atau dilebihkan melebihi kedudukannya sebagai hamba Allah ﷻ dan rasul-Nya.

Larangan Ghuluw dalam Al-Qur’an

Allah ﷻ memperingatkan Ahlul Kitab dari sikap berlebih-lebihan dalam agama mereka:

يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ غَيْرَ الْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعُوا أَهْوَاءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلُّوا مِنْ قَبْلُ وَأَضَلُّوا كَثِيرًا وَضَلُّوا عَنْ سَوَاءِ السَّبِيلِ 

“Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu dengan cara yang tidak benar, dan janganlah kamu mengikuti keinginan orang-orang yang telah sesat sebelum (kamu); mereka telah menyesatkan banyak (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus.” (Al-Ma’idah: 77)

Ayat ini memberikan pelajaran penting bagi umat Islam agar tidak mengikuti jejak orang-orang Nasrani yang berlebihan dalam mengagungkan Nabi Isa عليه السلام hingga mengangkatnya menjadi Tuhan.

Hadits tentang Larangan Ghuluw

Rasulullah ﷺ menegaskan dalam sabdanya:

لَا تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ فَقُولُوا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ

“Janganlah kalian berlebihan dalam memujiku sebagaimana orang Nasrani berlebihan memuji Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah: Hamba Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Bukhari no. 3445, dari Umar bin Al-Khaththab رضي الله عنه)

Hadits ini menjadi peringatan tegas agar umat Islam tidak jatuh dalam kesalahan yang sama dengan umat sebelumnya.

Bahaya Ghuluw dalam Mengagungkan Nabi ﷺ

  1. Menjerumuskan kepada Syirik – Menganggap Nabi ﷺ memiliki sifat ketuhanan, seperti mengetahui perkara ghaib atau mampu memberi manfaat dan mudarat tanpa izin Allah ﷻ.

  2. Menghapus Kemurnian Tauhid – Tauhid hanya milik Allah ﷻ, sedangkan ghuluw dapat mencampurnya dengan keyakinan yang batil.

  3. Menyalahi Ajaran Nabi ﷺ – Nabi ﷺ sendiri melarang umatnya mengagungkan beliau secara berlebihan. Mengabaikan larangan ini berarti tidak mengikuti sunnah beliau.

  4. Menyerupai Umat Terdahulu yang Sesat – Umat Nasrani telah tersesat karena berlebihan terhadap Nabi Isa عليه السلام, dan hal itu menjadi pelajaran besar bagi umat Islam.

Cara Mencintai Rasulullah ﷺ dengan Benar

  • Mengikuti sunnah beliau dalam ibadah, akhlak, dan muamalah.

  • Menjauhi segala bentuk bid’ah dalam agama.

  • Membela beliau dengan ilmu dan amal saleh.

  • Menyampaikan dakwah beliau dengan hikmah dan kasih sayang.

Penutup

Mencintai Rasulullah ﷺ adalah kewajiban setiap muslim, tetapi kecintaan itu harus sesuai dengan tuntunan syariat. Ghuluw dalam mengagungkan beliau bukanlah tanda cinta, melainkan jalan menuju kesesatan. Cinta sejati adalah menaati beliau, menghidupkan sunnahnya, dan berpegang teguh pada tauhid yang beliau bawa.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top