Pendahuluan
Islam adalah agama yang sempurna, tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah ﷻ, tetapi juga hubungan antar manusia. Bersosialisasi adalah kebutuhan fitrah manusia. Namun, Islam memberikan adab dan etika agar pergaulan membawa kebaikan, bukan mudarat.
Dengan menjaga adab dalam bersosialisasi, seorang muslim dapat menjaga kehormatan diri, memuliakan sesama, serta mendapatkan ridha Allah ﷻ dalam setiap interaksinya.
Perintah Berakhlak Baik dalam Al-Qur’an
Allah ﷻ memerintahkan untuk berkata baik dan memperlakukan sesama dengan hormat:
وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا
“Dan berkatalah kepada manusia dengan perkataan yang baik.” (Al-Baqarah: 83)
Ini adalah prinsip dasar dalam pergaulan: berbicara lembut, tidak kasar, tidak menyakiti hati, dan tidak merendahkan orang lain.
Selain itu, Allah ﷻ berfirman:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.” (Al-Hujurat: 13)
Maka penilaian dalam pergaulan bukan harta, kedudukan, atau keturunan, tetapi ketakwaan.
Teladan Rasulullah ﷺ dalam Bersosialisasi
Rasulullah ﷺ dikenal sebagai manusia yang paling baik dalam pergaulan. Beliau ﷺ selalu tersenyum, tidak menyakiti orang lain dengan ucapan, dan bergaul dengan penuh kasih sayang.
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا، وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا
“Janganlah kalian saling hasad, jangan saling menipu, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.”
(HR. Muslim)
Hadits ini menjadi pondasi perilaku sosial dalam Islam: hilangkan hasad, permusuhan, dan kebencian.
Adab Bersosialisasi dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Ramah dan Menebar Senyum
Rasulullah ﷺ bersabda:
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
“Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi, hasan)
Senyum memperbaiki suasana, mendekatkan hati, dan menjadi ibadah yang mudah dilakukan.
2. Bicara dengan Lembut dan Tidak Menyakiti
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ucapan yang baik dapat menyatukan hati. Ucapan yang buruk dapat merusak hubungan.
3. Menghormati dan Mendengarkan Orang Lain
Tidak memotong pembicaraan, tidak meremehkan pendapat, dan tidak meninggikan suara.
4. Saling Tolong-Menolong dalam Kebaikan
Allah ﷻ berfirman:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ
“Tolong-menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa.” (Al-Ma’idah: 2)
Bersosialisasi tanpa saling menolong adalah pergaulan yang kosong dari nilai.
5. Tidak Menggunjing dan Menyebarkan Aib
Ghibah dan fitnah merusak ukhuwah dan membawa dosa besar.
Allah ﷻ mengingatkan:
وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا
“Dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain.” (Al-Hujurat: 12)
Manfaat Adab Bersosialisasi
-
Hubungan sosial lebih harmonis
-
Hati menjadi tenang dan jauh dari permusuhan
-
Lingkungan menjadi tempat yang nyaman untuk belajar dan beribadah
-
Mendapat cinta Allah ﷻ dan pahala yang besar
Rasulullah ﷺ bersabda:
أَفْضَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi, hasan shahih)
Penutup
Adab bersosialisasi adalah bagian dari iman. Seorang muslim yang menjaga adab dalam pergaulan menunjukkan kualitas religius dan kematangan jiwanya. Dengan menjaga tutur kata, sikap, dan hati, kita dapat menjadi pribadi yang dicintai di bumi dan dimuliakan di langit.
Semoga Allah ﷻ menghiasi diri kita dengan akhlak yang mulia dan menjadikan kita sebab tersebarnya kebaikan di tengah masyarakat.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|

