Pendahuluan
Berbicara kepada orang tua bukan sekadar komunikasi biasa, tetapi cermin keimanan dan akhlak seorang anak. Islam memberikan perhatian besar terhadap adab lisan kepada orang tua karena dari lisanlah hormat, bakti, dan kasih sayang terwujud. Setiap kata yang terucap kepada orang tua akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah ﷻ.
Kedudukan Orang Tua dalam Islam
Allah ﷻ berfirman:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Dan Tuhanmu telah menetapkan agar kalian tidak menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua.” (Al-Isrā’: 23)
Ayat ini menunjukkan bahwa perintah berbuat baik kepada orang tua datang setelah perintah tauhid, menandakan kedudukannya yang sangat agung.
Rasulullah ﷺ bersabda:
رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
“Keridaan Allah tergantung pada keridaan orang tua, dan kemurkaan Allah tergantung pada kemurkaan orang tua.” (HR. At-Tirmidzi; shahih menurut Al-Albani, dari Abdullah bin Amr رضي الله عنهما)
Larangan Keras dalam Lisan kepada Orang Tua
1. Tidak Boleh Mengucapkan Kata Kasar Sekecil Apa pun
Allah ﷻ berfirman:
فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا
“Maka janganlah engkau mengatakan ‘ah’ kepada keduanya dan janganlah membentak mereka.” (Al-Isrā’: 23)
Kata “ah” saja dilarang, apalagi ucapan yang lebih kasar atau menyakitkan.
2. Tidak Membantah dengan Nada Tinggi
Allah ﷻ berfirman:
وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
“Dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang mulia.” (Al-Isrā’: 23)
Perkataan mulia mencakup pilihan kata yang lembut, nada rendah, dan sikap penuh hormat.
Adab Lisan kepada Orang Tua
1. Berbicara dengan Lembut dan Rendah Hati
Allah ﷻ berfirman:
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ
“Rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang.” (Al-Isrā’: 24)
Rendah hati tampak jelas dalam cara berbicara, bukan hanya dalam perbuatan.
2. Menggunakan Kata yang Sopan dan Menghormati
Ucapan seperti “tolong”, “mohon izin”, dan “terima kasih” adalah bagian dari adab Islam kepada orang tua.
3. Mendengarkan dengan Penuh Perhatian
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ مِنْ أَكْبَرِ الْكَبَائِرِ شَتْمَ الرَّجُلِ وَالِدَيْهِ
“Termasuk dosa besar adalah seseorang mencela kedua orang tuanya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bin Amr رضي الله عنهما)
Menyela, mengabaikan, atau meremehkan perkataan orang tua termasuk bentuk kurang ajar secara lisan.
4. Tidak Menggurui dengan Kesombongan
Walaupun anak merasa lebih tahu, ia tetap wajib menjaga adab.
Allah ﷻ berfirman tentang dialog Nabi Ibrahim عليه السلام dengan ayahnya:
يَا أَبَتِ لِمَ تَعْبُدُ مَا لَا يَسْمَعُ وَلَا يُبْصِرُ
“Wahai ayahku, mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar dan tidak melihat?” (Maryam: 42)
Nabi Ibrahim عليه السلام tetap menggunakan panggilan lembut “يَا أَبَتِ” meski sedang menasihati.
Adab Saat Berbeda Pendapat dengan Orang Tua
1. Tetap Taat Selama Bukan Maksiat
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا طَاعَةَ لِمَخْلُوقٍ فِي مَعْصِيَةِ الْخَالِقِ
“Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Sang Pencipta.” (HR. Ahmad; shahih menurut Al-Albani, dari Ali رضي الله عنه)
Namun penolakan tetap harus disampaikan dengan kata-kata yang lembut dan sopan.
2. Menjaga Doa dan Sikap Hormat
Allah ﷻ berfirman:
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا
“Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku, maka janganlah engkau taati, namun tetaplah bergaul dengan keduanya di dunia secara baik.” (Luqmān: 15)
Adab Berbicara kepada Orang Tua di Usia Lanjut
1. Bersabar atas Kelemahan Mereka
Allah ﷻ berfirman:
إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا
“Jika salah satu di antara keduanya atau kedua-duanya mencapai usia lanjut di sisimu.” (Al-Isrā’: 23)
Usia lanjut menuntut kesabaran ekstra dalam tutur kata.
2. Memperbanyak Doa untuk Keduanya
Allah ﷻ berfirman:
وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Dan katakanlah: Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka menyayangiku ketika kecil.” (Al-Isrā’: 24)
Doa adalah bentuk bakti lisan yang paling tinggi nilainya.
Dampak Menjaga Adab Lisan kepada Orang Tua
-
Mendapat ridha Allah ﷻ
-
Hidup lebih berkah dan tenang
-
Dibukakan pintu rezeki
-
Dijauhkan dari dosa besar
-
Menjadi teladan bagi generasi berikutnya
Kesimpulan
Adab berbicara kepada orang tua merupakan bagian inti dari birrul walidain. Islam melarang keras ucapan kasar dan memerintahkan tutur kata yang lembut, sopan, dan penuh kasih sayang. Menjaga lisan kepada orang tua bukan hanya etika sosial, tetapi ibadah besar yang menentukan keridaan Allah ﷻ dan keberkahan hidup seorang anak.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|

