Adab Berbicara dan Berkomunikasi

Pendahuluan

Berbicara adalah salah satu nikmat terbesar yang Allah ﷻ berikan kepada manusia. Dengan berbicara, seseorang bisa menyampaikan ide, menyalurkan perasaan, dan membangun hubungan sosial. Namun, lisan yang tidak dijaga dapat menjadi sumber banyak dosa seperti ghibah, fitnah, dan permusuhan. Islam memberikan panduan lengkap tentang adab berbicara agar setiap ucapan menjadi kebaikan yang mendatangkan pahala.


Pentingnya Menjaga Lisan dalam Islam

Allah ﷻ mengingatkan bahwa setiap ucapan manusia dicatat oleh malaikat, baik di dunia nyata maupun saat berkomunikasi melalui tulisan.

Allah ﷻ berfirman:

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

“Tidaklah seseorang mengucapkan satu kata pun melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).” (Qāf: 18)

Ayat ini menjadi peringatan bahwa setiap perkataan akan dimintai pertanggungjawaban pada hari kiamat.


Prinsip-Prinsip Adab Berbicara Menurut Syariat

1. Berkata Baik atau Diam

Ini adalah kaidah emas dalam Islam. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah رضي الله عنه)

Ucapan yang tidak membawa manfaat hendaknya ditinggalkan.

2. Lemah Lembut dalam Berbicara

Allah ﷻ memerintahkan agar berbicara dengan ucapan yang baik dan lembut.

Allah ﷻ berfirman:

وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا

“Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.” (Al-Baqarah: 83)

Ucapan yang kasar dapat menyakiti hati dan merusak hubungan.

3. Tidak Meninggikan Suara Tanpa Kebutuhan

Islam melarang seseorang membesarkan suara karena kesombongan atau emosi.

Allah ﷻ berfirman:

وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ ۚ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ

“Rendahkanlah suaramu; sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai.” (Luqmān: 19)

Meninggikan suara tanpa alasan adalah adab yang buruk.

4. Tidak Memotong Pembicaraan

Adab berbicara yang baik adalah mendengarkan sampai lawan bicara selesai dan tidak memotong ucapannya.

5. Jujur dalam Berucap

Kejujuran adalah bagian penting dari adab komunikasi.

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ

“Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa kepada surga.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bin Mas‘ud رضي الله عنه)

Tidak boleh berbohong hanya untuk alasan lucu, membangun citra, atau menyelamatkan diri.

6. Menghindari Ghibah dan Fitnah

Ghibah dan fitnah adalah dosa besar yang merusak kehormatan orang lain.

Allah ﷻ berfirman:

وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا

“Janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain.” (Al-Ḥujurāt: 12)

Termasuk dalam ghibah adalah menyebarkan aib, membicarakan keburukan orang, atau menyebar rumor yang belum jelas kebenarannya.

7. Menjaga Rahasia dan Tidak Membocorkannya

Informasi pribadi atau rahasia seseorang adalah amanah yang tidak boleh disebarkan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا حَدَّثَ الرَّجُلُ بِحَدِيثٍ ثُمَّ الْتَفَتَ فَهِيَ أَمَانَةٌ

“Jika seseorang berbicara lalu ia menoleh (kiri-kanan), maka itu adalah amanah.” (HR. At-Tirmidzi; shahih menurut Al-Albani)

Komunikasi yang disampaikan dalam kepercayaan tidak boleh diumbar ke publik.


Adab Berkomunikasi dalam Kehidupan Sehari-Hari

1. Berbicara Sesuai Tempat dan Keadaan

Komunikasi harus menyesuaikan situasi:
— lembut kepada yang tua,
— ramah kepada anak-anak,
— sopan di tempat umum.

2. Menghindari Perdebatan Tanpa Manfaat

Perdebatan yang sia-sia hanya menimbulkan permusuhan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا

“Aku menjamin rumah di pinggir surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun ia benar.” (HR. Abu Dawud; shahih menurut Al-Albani)

3. Pilih Kata yang Baik dan Tidak Menyakitkan

Ucapan yang manis dan lembut menumbuhkan hubungan baik.

Allah ﷻ berfirman:

فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا

“Maka berbicaralah kepadanya dengan kata-kata yang lembut.” (Ṭāhā: 44)

Jika kepada Fir’aun saja diperintah lembut, apalagi kepada sesama Muslim.

4. Mendengarkan Lebih Banyak daripada Berbicara

Adab komunikasi bukan hanya pada berbicara, tetapi juga mendengarkan dengan penuh perhatian, tidak menyela, dan memberi ruang.


Etika Komunikasi di Era Digital

Prinsip lisan juga berlaku untuk tulisan digital. Komentar, status, chat, dan postingan media sosial termasuk ucapan yang akan dihisab.

Termasuk adabnya:
— tidak menyindir,
— tidak memviralkan aib,
— tidak memulai permusuhan,
— tidak menulis hal yang tidak pantas.


Kesimpulan

Islam memberikan panduan lengkap tentang adab berbicara dan berkomunikasi. Seorang Muslim harus menjaga lisannya dengan berkata baik, jujur, lembut, dan penuh hikmah. Dengan menerapkan adab ini, hubungan sosial akan lebih harmonis dan kehidupan menjadi penuh keberkahan.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top