Pendahuluan
Silaturahmi adalah amalan agung dalam Islam yang tidak hanya menyambung hubungan antar manusia, tetapi juga menyucikan hati dan menumbuhkan kasih sayang. Dalam konteks tazkiyatun nafs (penyucian jiwa), silaturahmi memiliki peran penting dalam membersihkan hati dari sifat dendam, iri, dan ego, serta menumbuhkan keikhlasan, kerendahan hati, dan rasa cinta kepada sesama.
Allah ﷻ berfirman:
وَٱلَّذِينَ يَصِلُونَ مَآ أَمَرَ ٱللَّهُ بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوٓءَ ٱلْحِسَابِ
“Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan agar dihubungkan, mereka takut kepada Rabb mereka dan takut kepada hisab yang buruk.”
(QS. Ar-Ra’d: 21)
Ayat ini menunjukkan bahwa silaturahmi merupakan perintah Allah ﷻ dan ciri dari orang-orang yang bertakwa dan memiliki hati yang bersih.
Makna dan Hakikat Silaturahmi
Silaturahmi secara bahasa berasal dari kata “shilah” (menghubungkan) dan “rahim” (kekerabatan). Dalam pengertian syar’i, silaturahmi mencakup menyambung hubungan kebaikan kepada kerabat dan sesama muslim, baik dengan bantuan, kunjungan, salam, atau doa, terutama ketika hubungan tersebut mulai renggang.
Dari Abdullah bin Amr رضي الله عنهما, Rasulullah ﷺ bersabda:
لَيْسَ ٱلْوَاصِلُ بِٱلْمُكَافِئِ، وَلَـٰكِنَّ ٱلْوَاصِلَ ٱلَّذِي إِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا
“Bukanlah orang yang menyambung silaturahmi itu yang membalas kebaikan (kerabat), tetapi yang benar-benar menyambung adalah yang menyambung hubungan saat orang lain memutuskannya.”
(HR. Bukhari, no. 5991)
Tazkiyatun Nafs melalui Silaturahmi
1. Membersihkan Hati dari Dendam dan Permusuhan
Salah satu sebab utama terputusnya silaturahmi adalah sakit hati, dendam, dan keangkuhan. Menjalin kembali hubungan yang telah rusak menjadi bentuk mujahadah an-nafs (perjuangan melawan hawa nafsu) yang luar biasa.
Allah ﷻ berfirman:
وَلَا تَسْتَوِى ٱلْحَسَنَةُ وَلَا ٱلسَّيِّئَةُ ۚ ٱدْفَعْ بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ
“Tidaklah sama kebaikan dan keburukan. Balaslah dengan cara yang lebih baik.”
(QS. Fushshilat: 34)
2. Melatih Kerendahan Hati dan Menghilangkan Ego
Meminta maaf, memulai komunikasi, dan mengunjungi kerabat yang memutuskan hubungan adalah latihan jiwa yang meluruhkan kesombongan.
Dari Anas bin Malik رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan usianya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi.”
(HR. Bukhari, no. 5986; Muslim, no. 2557)
3. Menumbuhkan Cinta dan Empati kepada Sesama
Silaturahmi menjadikan hati lebih peka terhadap penderitaan orang lain, menumbuhkan cinta, saling menolong, dan kasih sayang di antara kaum muslimin.
Cara Menyucikan Jiwa melalui Silaturahmi
1. Menyambung Hubungan yang Terputus
Walau terasa berat, namun mendahului untuk memaafkan dan menyambung kembali hubungan adalah bukti jiwa yang besar.
2. Menjalin Silaturahmi Bukan karena Dunia
Silaturahmi bukan untuk mencari keuntungan, tetapi karena mengharap ridha Allah ﷻ. Hal ini menjadikan amal itu bernilai ibadah.
3. Menyebarkan Salam, Senyum, dan Doa
Meskipun hanya melalui salam dan doa, itu sudah termasuk bentuk silaturahmi yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Silaturahmi dan Balasannya di Dunia dan Akhirat
-
Diperluas rezeki dan dipanjangkan umur (HR. Bukhari & Muslim)
-
Dijauhkan dari permusuhan dan dilindungi dari keburukan
-
Dijadikan hamba yang lembut hati dan disucikan dari penyakit jiwa
-
Dimasukkan ke dalam surga
Dari Abu Ayyub Al-Anshari رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا يَدْخُلُ ٱلْجَنَّةَ قَاطِعُ رَحِمٍ
“Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahmi.”
(HR. Bukhari, no. 5984; Muslim, no. 2556)
Kesimpulan
Silaturahmi bukan sekadar amalan sosial, tetapi ibadah hati yang menguatkan proses tazkiyatun nafs. Ia melatih kesabaran, keikhlasan, kerendahan hati, dan menghapus sifat-sifat buruk seperti dendam, sombong, dan egoisme. Maka, siapa yang ingin hatinya bersih dan jiwanya tenang, hendaklah menyambung tali silaturahmi dengan ikhlas karena Allah ﷻ.
Semoga Allah ﷻ menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang selalu menyambung tali silaturahmi dan menjadikannya sebagai sebab bersihnya jiwa dan berkahnya kehidupan. Aamiin 🤲🏻
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|