Tauhid sebagai Dasar Akhlak Mulia

Pendahuluan

Akhlak mulia merupakan buah dari keimanan yang benar. Seorang muslim tidak akan mampu memiliki akhlak yang lurus kecuali bila aqidahnya kokoh dan tauhidnya murni. Tauhid adalah fondasi utama yang menentukan kualitas amal dan akhlak seseorang. Tanpa tauhid, amal sebesar apa pun akan sia-sia di hadapan Allah ﷻ.

Tauhid sebagai Fondasi Kehidupan

Allah ﷻ menjadikan tauhid sebagai tujuan utama penciptaan manusia dan jin. Sebagaimana firman-Nya:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ 

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku” (Adz-Dzariyat: 56).

Ayat ini menegaskan bahwa ibadah yang dimaksud adalah tauhid, yaitu mengesakan Allah ﷻ dalam segala bentuk ibadah. Dari sinilah akhlak seorang muslim bermula, karena setiap amal yang dilakukan tanpa tauhid tidak akan diterima.

Tauhid dan Keterkaitan dengan Akhlak

Akhlak bukan sekadar perilaku sosial, tetapi lahir dari keyakinan dalam hati. Orang yang meyakini bahwa hanya Allah ﷻ yang Maha Melihat, Maha Mengetahui, dan Maha Membalas, maka ia akan menjaga lisannya, perbuatannya, dan seluruh amalnya.

Rasulullah ﷺ bersabda dari sahabat An-Nu’man bin Basyir رضي الله عنه:

أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hati yang bertauhid akan melahirkan akhlak yang mulia, sedangkan hati yang dipenuhi syirik, nifaq, dan maksiat akan melahirkan akhlak tercela.

Buah Tauhid dalam Akhlak

Tauhid memberikan pengaruh besar terhadap akhlak seorang muslim:

1. Keikhlasan dalam Amal

Dengan tauhid, seorang muslim hanya berharap pahala dari Allah ﷻ. Ia tidak mencari pujian manusia.

2. Kejujuran dan Amanah

Orang yang bertauhid yakin bahwa Allah ﷻ selalu mengawasi, sehingga ia tidak akan berkhianat dan berdusta.

3. Kesabaran dan Kerendahan Hati

Tauhid mengajarkan bahwa semua yang terjadi adalah takdir Allah ﷻ. Hal ini menjadikan seorang muslim sabar dalam musibah dan tidak sombong ketika mendapat nikmat.

4. Menjauhi Kezaliman

Orang yang bertauhid yakin bahwa kezaliman akan dibalas di akhirat. Karena itu ia berusaha adil dan tidak menyakiti orang lain.

Penutup

Tauhid bukan hanya inti aqidah, tetapi juga dasar akhlak mulia. Seorang muslim yang benar tauhidnya akan tampak dari kejujuran, amanah, kesabaran, serta sikap rendah hati. Sebaliknya, kerusakan akhlak sering kali bermula dari kerusakan aqidah. Oleh sebab itu, memperbaiki akhlak harus dimulai dengan memperbaiki tauhid.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top