Tanda-Tanda Orang Berakhlak Mulia dalam Al-Qur’an

Pendahuluan

Akhlak mulia adalah buah dari iman dan tanda kesempurnaan seorang muslim. Al-Qur’an sebagai pedoman hidup telah memberikan banyak penjelasan tentang ciri-ciri orang berakhlak mulia. Dengan memahami ayat-ayat Al-Qur’an, kita dapat mengetahui sifat-sifat yang harus diteladani agar menjadi hamba Allah ﷻ yang mulia di dunia dan selamat di akhirat.

Akhlak Mulia dalam Pandangan Al-Qur’an

Allah ﷻ menyebutkan banyak sifat hamba-Nya yang terpuji. Sifat-sifat ini bukan hanya bentuk akhlak dalam hubungan antar manusia, tetapi juga mencakup hubungan seorang hamba dengan Allah ﷻ.

Tanda-Tanda Orang Berakhlak Mulia

1. Tawadhu’ dan Tidak Sombong

Allah ﷻ berfirman:

وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا 

“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik” (Al-Furqan: 63).

Ayat ini menunjukkan bahwa orang berakhlak mulia bersikap rendah hati dan tidak membalas kebodohan dengan keburukan.

2. Dermawan dan Tidak Kikir

Allah ﷻ berfirman:

وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا 

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian” (Al-Furqan: 67).

Sikap seimbang dalam membelanjakan harta adalah tanda akhlak mulia, karena terhindar dari sifat boros maupun kikir.

3. Sabar Menghadapi Ujian

Allah ﷻ berfirman:

وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ﴿١٥٥﴾ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ﴿١٥٦﴾

“Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata: Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami kembali” (Al-Baqarah: 155-156).

Kesabaran adalah akhlak utama yang membedakan seorang mukmin dengan orang yang imannya lemah.

4. Menjaga Lisan dan Menepati Janji

Allah ﷻ berfirman:

وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ ﴿٨﴾ وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ ﴿٩﴾

“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya” (Al-Mu’minun: 8-9).

Menjaga amanah, menepati janji, dan disiplin dalam shalat adalah bagian penting dari akhlak mulia seorang muslim.

Hadits tentang Akhlak Mulia

Rasulullah ﷺ bersabda dari sahabat Abdullah bin Amr رضي الله عنهما:

إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلَاقًا

“Sesungguhnya orang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits ini menguatkan bahwa akhlak mulia merupakan tolok ukur utama kemuliaan seorang muslim.

Penutup

Al-Qur’an telah memberikan gambaran jelas tentang tanda-tanda orang berakhlak mulia, seperti rendah hati, sabar, dermawan, menepati janji, dan menjaga amanah. Akhlak inilah yang menjadi ciri hamba Allah ﷻ yang sejati. Dengan meneladani sifat-sifat tersebut, seorang muslim akan dimuliakan di dunia dan diberi kebahagiaan di akhirat.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top