Pengantar
Tahun baru Hijriyah bukan hanya pergantian angka kalender. Ia adalah momentum spiritual yang sangat berharga bagi seorang Muslim untuk melakukan muhasabah (evaluasi diri) dan memperbaharui niat dalam menapaki kehidupan yang lebih baik dan lebih taat kepada Allah ﷻ. Momen ini seharusnya tidak disambut dengan pesta atau perayaan hura-hura, tetapi dengan perenungan dan tekad hijrah menuju kebaikan.
Muharram: Bulan Suci yang Dimuliakan
Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan haram (suci) yang diagungkan oleh Allah ﷻ. Allah ﷻ berfirman:
إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًۭا فِى كِتَـٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian menganiaya diri kalian dalam bulan-bulan itu. (At-Taubah: 36)
Bulan-bulan haram memiliki keutamaan tersendiri. Di antaranya adalah pelipatgandaan pahala amal shalih dan larangan keras melakukan kezaliman dan dosa di dalamnya.
Muhasabah Diri di Awal Tahun
Salah satu amal hati yang sangat dianjurkan di setiap waktu, apalagi di awal tahun, adalah muhasabah atau introspeksi diri. Umar bin Al-Khattab رضي الله عنه berkata:
حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، وَزِنُوهَا قَبْلَ أَنْ تُوزَنُوا
Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, timbanglah amal kalian sebelum ditimbang.
Muhasabah adalah kunci untuk memperbaiki diri. Dengannya, seorang Muslim akan mengetahui kekurangannya dalam ibadah, akhlak, maupun amanah hidup yang ia emban. Ia akan segera memperbaiki niat, memperbaharui tekad, dan memulai langkah baru menuju ridha Allah ﷻ.
Perbaharui Niat dan Azam
Niat adalah pondasi dalam setiap amal. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.
(HR. Al-Bukhari dan Muslim, dari Umar bin Al-Khattab رضي الله عنه)
Awal tahun adalah saat yang sangat tepat untuk memperbaharui niat-niat kebaikan. Misalnya, niat untuk menjaga shalat tepat waktu, menuntut ilmu, memperbaiki akhlak, berdakwah, atau meninggalkan dosa yang masih dilakukan.
Jangan Lengah: Waktu Terus Berlalu
Setiap tahun yang berlalu adalah pengurangan usia dan mendekatkan kita kepada ajal. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu yang tersisa untuk beramal sebanyak-banyaknya. Allah ﷻ berfirman:
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌۭ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۢ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan. (Al-Hasyr: 18)
Kesimpulan
Tahun baru Hijriyah bukanlah waktu untuk euforia dan pesta-pesta, tetapi untuk merenung dan memperbaiki diri. Mari kita jadikan bulan Muharram ini sebagai titik tolak untuk berhijrah menuju ketaatan, memperbaharui niat, dan memulai hidup yang lebih bermakna di hadapan Allah ﷻ.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|