Shalat Khusyu’: Sarana Penting dalam Penyucian Jiwa

Pendahuluan

Shalat adalah ibadah utama dalam Islam yang menjadi tiang agama. Namun, shalat yang dilakukan tanpa kekhusyukan akan kehilangan maknanya sebagai sarana penyucian jiwa. Shalat yang khusyu’ tidak hanya membentuk pribadi yang lebih baik, tetapi juga membersihkan hati dari berbagai penyakit ruhani seperti riya’, sombong, dan kelalaian.

Allah ﷻ berfirman:

قَدْ أَفْلَحَ ٱلْمُؤْمِنُونَ ۝ ٱلَّذِينَ هُمْ فِى صَلَاتِهِمْ خَٰشِعُونَ

“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyu’ dalam shalat mereka.”  📖 (QS. Al-Mu’minun: 1-2)

Ayat ini menunjukkan bahwa keberuntungan seorang Muslim bergantung pada sejauh mana ia dapat meraih kekhusyukan dalam shalatnya.


Apa Itu Shalat Khusyu’?

Secara bahasa, khusyu’ berasal dari kata خشوع yang berarti tunduk, merendahkan diri, dan penuh ketenangan. Dalam konteks shalat, khusyu’ adalah kondisi di mana hati dan anggota tubuh seorang Muslim benar-benar fokus dalam ibadah, tanpa gangguan dari hal-hal duniawi.

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا قَامَ يُصَلِّي يُنَاجِي رَبَّهُ فَلْيَنْظُرْ كَيْفَ يُنَاجِيهِ

“Sesungguhnya ketika salah seorang dari kalian berdiri shalat, ia sedang bermunajat kepada Rabb-nya. Maka hendaklah ia memperhatikan bagaimana ia bermunajat.”  📖 (HR. Bukhari, no. 405)

Hadits ini mengajarkan bahwa shalat bukan sekadar gerakan fisik, tetapi sebuah pertemuan langsung dengan Allah ﷻ.


Mengapa Shalat Khusyu’ Penting dalam Penyucian Jiwa?

1. Shalat Khusyu’ Mencegah Perbuatan Keji dan Munkar

Allah ﷻ berfirman:

إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ

“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar.”  📖(QS. Al-‘Ankabut: 45)

Shalat yang dilakukan dengan khusyu’ akan membentuk kepribadian yang lebih baik dan menjauhkan seseorang dari maksiat.

2. Shalat Khusyu’ Menghapus Dosa

Rasulullah ﷺ bersabda:

أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ، هَلْ يَبْقَىٰ مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ؟ قَالُوا: لَا يَبْقَىٰ مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ، قَالَ: فَذَٰلِكَ مَثَلُ ٱلصَّلَوَٰتِ ٱلْخَمْسِ، يَمْحُو ٱللَّهُ بِهَا ٱلْخَطَايَا

_”Bagaimana pendapat kalian jika ada sungai di depan rumah salah seorang dari kalian, lalu ia mandi di dalamnya lima kali sehari? Apakah masih tersisa kotoran di tubuhnya?” Para sahabat menjawab, ‘Tidak akan tersisa sedikit pun.’ Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Itulah perumpamaan shalat lima waktu, yang dengannya Allah menghapus dosa-dosa kecil.'” 📖 (HR. Bukhari, no. 528; Muslim, no. 667)

Shalat yang khusyu’ tidak hanya menghapus dosa, tetapi juga membersihkan hati dan jiwa dari segala keburukan.

3. Shalat Khusyu’ Menguatkan Ketaqwaan

وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya itu berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” 📖 (QS. Al-Baqarah: 45)

Ayat ini menegaskan bahwa hanya orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya yang akan merasakan kemudahan dalam menghadapi ujian hidup.


Bagaimana Cara Mendapatkan Shalat yang Khusyu’?

1. Memperbaiki Niat

Shalat harus dilakukan murni karena Allah ﷻ, bukan untuk mendapatkan pujian manusia. Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّمَا ٱلْأَعْمَالُ بِٱلنِّيَّاتِ

“Sesungguhnya segala amal itu tergantung pada niatnya.” 📖 (HR. Bukhari, no. 1; Muslim, no. 1907)

2. Memahami Bacaan Shalat

Khusyu’ akan lebih mudah diraih jika seseorang memahami makna setiap bacaan dalam shalatnya.

3. Menjaga Wudhu dengan Sempurna

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تُقْبَلُ صَلَاةٌ بِغَيْرِ طَهُورٍ

“Shalat tidak akan diterima tanpa bersuci terlebih dahulu.” (HR. Muslim, no. 224)

Wudhu yang dilakukan dengan baik akan membantu seseorang lebih fokus dalam shalat.

4. Shalat di Tempat yang Tenang

Lingkungan yang kondusif dapat membantu mencapai kekhusyukan. Oleh karena itu, dianjurkan untuk shalat di tempat yang jauh dari gangguan.

5. Menyadari bahwa Shalat adalah Pertemuan dengan Allah ﷻ

Jika seseorang menyadari bahwa shalat adalah munajat kepada Allah, maka ia akan lebih serius dan tidak terburu-buru dalam melaksanakannya.


Kesimpulan

Shalat khusyu’ adalah sarana utama dalam penyucian jiwa. Dengan menjaga kekhusyukan, seseorang akan lebih mudah terhindar dari maksiat, mendapatkan ketenangan hati, dan memperkuat ketakwaan kepada Allah ﷻ.

Semoga Allah ﷻ menjadikan kita termasuk orang-orang yang selalu khusyu’ dalam shalat. Aamiin. 🤲🏻

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top
1
Admin Yayasan Amal Mata Hati
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ada yang bisa kami bantu?