Qana’ah: Merasa Cukup sebagai Kunci Kebahagiaan

Pendahuluan

Setiap manusia menginginkan kebahagiaan. Namun, banyak yang salah jalan dalam mencarinya—mereka mengejar dunia tanpa batas, padahal kebahagiaan sejati tidak terletak pada banyaknya harta, tetapi pada hati yang merasa cukup. Inilah yang disebut dengan qana’ah, yaitu sikap menerima dengan ridha apa yang telah Allah ﷻ tetapkan, tanpa merasa kekurangan dan tanpa tamak terhadap apa yang dimiliki orang lain.

Dalil dari Al-Qur’an tentang Qana’ah

Allah ﷻ berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sungguh akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (An-Nahl: 97).

Para ulama tafsir menjelaskan bahwa “kehidupan yang baik” dalam ayat ini adalah qana’ah, yaitu ketenangan hati karena merasa cukup dengan rezeki dari Allah ﷻ.

Hadits tentang Keutamaan Qana’ah

Rasulullah ﷺ bersabda dari sahabat Abu Hurairah رضي الله عنه:

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

“Kekayaan itu bukan karena banyaknya harta benda, tetapi kekayaan sejati adalah kekayaan jiwa” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits ini menjelaskan bahwa orang yang qana’ah adalah orang kaya sejati, karena hatinya tenang dan tidak bergantung pada dunia.

Makna dan Hakikat Qana’ah

1. Menerima Takdir dengan Ridha

Qana’ah bukan berarti pasrah tanpa usaha, melainkan menerima hasil yang Allah ﷻ berikan setelah berikhtiar dengan sungguh-sungguh.

2. Tidak Serakah terhadap Dunia

Orang yang qana’ah tidak iri dengan rezeki orang lain. Ia yakin bahwa setiap rezeki telah ditentukan dengan adil oleh Allah ﷻ.

3. Bersyukur dalam Setiap Keadaan

Qana’ah melahirkan rasa syukur. Semakin seseorang bersyukur, semakin Allah ﷻ tambahkan nikmat kepadanya.

Allah ﷻ berfirman:

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ 

“Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (Ibrahim: 7).

Dampak Qana’ah dalam Kehidupan

1. Menumbuhkan Ketenangan dan Kebahagiaan

Hati yang qana’ah tidak mudah gelisah. Ia merasa cukup dengan yang halal dan tidak silau oleh kemewahan dunia.

2. Menjauhkan dari Dosa dan Kemaksiatan

Orang yang tidak qana’ah mudah tergoda melakukan hal haram demi memenuhi ambisinya. Sementara orang yang qana’ah akan menjaga diri dan kehormatannya.

3. Membentuk Akhlak Mulia

Qana’ah menjadikan seseorang rendah hati, tidak sombong, dan mudah bersyukur, sehingga hidupnya penuh berkah.

Cara Menumbuhkan Sikap Qana’ah

  1. Percaya penuh pada takdir Allah ﷻ. Yakin bahwa setiap rezeki telah ditentukan dengan hikmah dan keadilan.

  2. Bersyukur atas nikmat yang ada. Fokus pada apa yang dimiliki, bukan pada apa yang belum dimiliki.

  3. Menghindari perbandingan yang merusak hati. Lihatlah orang yang lebih kekurangan agar lahir rasa syukur.

  4. Memperbanyak dzikir dan doa. Hati yang dekat dengan Allah ﷻ akan lebih mudah merasa cukup.

Penutup

Qana’ah adalah kunci kebahagiaan sejati. Ia menjadikan seseorang tenang, bersyukur, dan jauh dari rasa iri serta tamak. Dunia tidak akan pernah cukup bagi hati yang serakah, tetapi dunia akan terasa luas bagi hati yang qana’ah. Jadilah hamba yang ridha dengan ketentuan Allah ﷻ, karena di situlah letak ketenangan dan keberkahan hidup.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top