Persiapan Dzulhijjah: Menyambut 10 Hari Terbaik

Pendahuluan

Bulan Dzulhijjah adalah salah satu bulan mulia dalam Islam. Sepuluh hari pertama dari bulan ini disebut-sebut sebagai hari-hari terbaik sepanjang tahun, bahkan lebih utama daripada sepuluh hari terakhir Ramadhan dalam hal keutamaan amalan. Maka sepatutnya setiap Muslim bersiap menyambutnya dengan sebaik-baik persiapan, agar bisa memaksimalkan amal dan meraih keutamaan yang dijanjikan.


Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah

Allah ﷻ berfirman:

وَٱلْفَجْرِ ﴿١﴾ وَلَيَالٍ عَشْرٍۢ ﴿٢

“Demi fajar, dan demi malam yang sepuluh.” (QS. Al-Fajr: 1–2)

Ibnu ‘Abbas رضي الله عنهما menjelaskan bahwa malam yang sepuluh itu adalah sepuluh hari pertama Dzulhijjah.

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ ٱلْعَمَلُ ٱلصَّـٰلِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى ٱللَّهِ مِنْ هَـٰذِهِ ٱلْأَيَّامِ ٱلْعَشْرِ

قَالُوا: يَا رَسُولَ ٱللَّهِ، وَلَا ٱلْجِهَادُ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ؟ قَالَ: وَلَا ٱلْجِهَادُ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ، ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَٰلِكَ بِشَىْءٍ

Dari Ibnu ‘Abbas رضي الله عنهما, Nabi ﷺ bersabda: “Tidak ada hari-hari di mana amal shalih pada waktu itu lebih dicintai oleh Allah melebihi hari-hari ini (yakni sepuluh hari pertama Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah?’ Beliau menjawab, ‘Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya dan tidak kembali dengan apa pun darinya (syahid).” (HR. Bukhari no. 969)


Persiapan Menyambut 10 Hari Terbaik

1. Menguatkan Niat dan Tekad

Segala amal tergantung niat. Niatkan dalam hati untuk memanfaatkan 10 hari ini dengan sungguh-sungguh, dan siapkan program harian amal shalih.

2. Bertaubat dan Membersihkan Hati

Amal hanya akan diterima jika dilakukan dengan hati yang bersih dan ikhlas. Maka taubat dari dosa-dosa menjadi langkah awal yang penting.

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةًۭ نَّصُوحًا

“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.” (QS. At-Taḥrīm: 8)

3. Mempersiapkan Ilmu Tentang Amalan Dzulhijjah

Mengetahui keutamaan dan jenis amalan yang dianjurkan pada hari-hari ini akan memotivasi untuk mengamalkannya dengan lebih baik.

4. Mengatur Waktu dan Mengurangi Aktivitas Duniawi

Agar tidak terlewatkan begitu saja, penting untuk mengatur jadwal yang mendahulukan ibadah daripada aktivitas yang kurang bermanfaat.


Amalan Utama di 10 Hari Pertama Dzulhijjah

1. Shalat Fardhu dan Sunnah

Menjaga shalat lima waktu di awal waktu adalah kunci utama amal. Tambahkan dengan shalat sunnah rawatib, dhuha, dan tahajud.

2. Puasa

Rasulullah ﷺ biasa berpuasa pada sembilan hari pertama Dzulhijjah.

عَنْ هُنَيْدَةَ بْنِ خَالِدٍ، عَنِ ٱمْرَأَتِهِ، عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ ٱلنَّبِيِّ ﷺ، قَالَتْ:
كَانَ رَسُولُ ٱللَّهِ ﷺ يَصُومُ تِسْعَ ذِي ٱلْحِجَّةِ

Dari istri Nabi ﷺ, beliau bersabda: “Rasulullah ﷺ biasa berpuasa pada sembilan hari pertama Dzulhijjah.” (HR. Abu Dawud no. 2437, dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani رحمه الله)

3. Bertakbir, Tahlil, dan Tahmid

Ibnu Umar رضي الله عنهما dan Abu Hurairah رضي الله عنه biasa keluar ke pasar dan mengumandangkan takbir selama 10 hari Dzulhijjah:

ٱللَّهُ أَكْبَرُ، ٱللَّهُ أَكْبَرُ، لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ، وَٱللَّهُ أَكْبَرُ، ٱللَّهُ أَكْبَرُ، وَلِلَّهِ ٱلْحَمْدُ

4. Membaca Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah zikir paling agung. Jadikan hari-hari ini sebagai momen meningkatkan tilawah dan tadabbur.

5. Sedekah dan Beramal Sosial

Saling berbagi kebaikan termasuk amalan yang sangat dianjurkan, terlebih di waktu yang istimewa.

6. Persiapan untuk Berqurban

Bagi yang memiliki kelapangan rezeki, hendaknya berniat dan bersiap untuk berqurban pada hari Idul Adha.


Penutup

Sepuluh hari pertama Dzulhijjah adalah kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan. Ia adalah waktu di mana amal shalih dilipatgandakan dan pintu-pintu kebaikan terbuka lebar. Persiapan yang matang akan mengantarkan kita meraih keberkahan dan pahala yang melimpah. Jadikan Dzulhijjah tahun ini sebagai momen peningkatan iman dan amal yang nyata.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top