Keluarga: Pondasi Masyarakat yang Kuat
Dalam Islam, keluarga adalah pondasi utama bagi terbentuknya masyarakat yang kokoh. Jika keluarga dipenuhi kasih sayang dan saling pengertian, maka akan lahir generasi yang shalih dan kuat. Allah ﷻ berfirman:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu kasih dan sayang.” (QS. Ar-Rūm: 21)
Rumah yang dipenuhi mawaddah (cinta) dan rahmah (kasih sayang) menjadi tempat berteduh jiwa dan benteng dari kerusakan moral.
Misi Hijrah: Perbaikan Dimulai dari Rumah
Hijrah bukan hanya berpindah tempat, tapi berpindah dari keburukan menuju kebaikan. Maka perbaikan hubungan dalam keluarga juga termasuk hijrah yang agung, yang dapat mendatangkan keberkahan hidup.
Rasulullah ﷺ bersabda:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. Tirmidzi, no. 3895; hasan shahih. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih al-Jāmiʿ, no. 3314)
Jika seseorang mulia di luar rumah namun kasar terhadap keluarga, maka ia belum mengikuti teladan Rasulullah ﷺ dengan benar.
Kunci Rumah Penuh Cinta
1. Komunikasi yang Jujur dan Lembut
Jangan abaikan pentingnya berbicara dengan hati. Ucapan yang kasar akan melukai, sementara kelembutan dapat mengobati. Allah ﷻ memerintahkan kelembutan bahkan saat berdakwah kepada Firaun:
فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ
“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” (QS. Ṭāhā: 44)
Apalagi kepada pasangan dan anak-anak yang setiap hari bersama kita.
2. Menumbuhkan Rasa Syukur dan Sabar
Keluarga yang bahagia bukanlah yang tanpa masalah, tetapi yang mampu bersyukur atas kelebihan dan bersabar atas kekurangan.
3. Mendoakan dan Memaafkan
Jadikan rumah sebagai tempat saling mendoakan. Jangan menahan amarah terlalu lama. Dalam hadits dari Abu Hurairah رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً، إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ
“Seorang mukmin tidak boleh membenci seorang mukminah. Jika ia membenci salah satu sifatnya, ia akan ridha dengan sifat lainnya.” (HR. Muslim, no. 1469)
Peran Setiap Anggota Keluarga
-
Suami: pemimpin yang penuh kasih, bukan diktator yang ditakuti.
-
Istri: pendamping setia yang menenangkan dan menyejukkan.
-
Anak-anak: dididik dengan hikmah dan teladan, bukan hanya kata-kata.
Rasulullah ﷺ bersabda:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bin Umar رضي الله عنهما)
Kesimpulan: Hijrah ke Rumah Penuh Cinta
Mari jadikan tahun baru hijriyah ini sebagai momentum hijrah menuju keluarga yang lebih baik. Perbaiki hubungan, maafkan kesalahan, tumbuhkan cinta, dan jadikan rumah sebagai tempat bertumbuhnya iman dan kebaikan.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|