Pendahuluan
Hati adalah pusat kehidupan ruhani seorang muslim. Jika hati bersih, maka seluruh amalnya akan baik. Namun, jika hati rusak, maka rusaklah seluruh amal. Dua penyakit berbahaya yang sering mengotori hati adalah riya’ (pamer dalam beramal) dan hasad (iri terhadap nikmat orang lain). Keduanya dapat menghancurkan pahala dan merusak akhlak, sehingga wajib diwaspadai dan dijauhi.
Dalil dari Al-Qur’an tentang Kebersihan Hati
Allah ﷻ berfirman:
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ ﴿٨٨﴾ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ ﴿٨٩﴾
“(Yaitu) pada hari ketika harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih” (Asy-Syu’ara: 88–89).
Ayat ini menjelaskan bahwa keselamatan di akhirat hanya bagi orang yang memiliki hati yang bersih dari syirik, riya’, hasad, dan penyakit hati lainnya.
Bahaya Riya’ dalam Amal
1. Riya’ Menghapus Pahala
Rasulullah ﷺ bersabda dari sahabat Abu Hurairah رضي الله عنه:
قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ
“Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman: Aku adalah Dzat yang paling tidak membutuhkan sekutu. Barangsiapa beramal dengan menyekutukan Aku dengan yang lain, maka Aku tinggalkan dia bersama sekutunya” (HR. Muslim).
Hadits ini menunjukkan bahwa riya’ adalah bentuk kesyirikan kecil yang dapat menggugurkan pahala amal.
2. Riya’ Menjadikan Amal Tidak Bernilai
Amal yang dilakukan untuk dilihat manusia tidak memiliki nilai di sisi Allah ﷻ, karena tujuan ibadah seharusnya hanya untuk mencari ridha-Nya.
Bahaya Hasad terhadap Hati
1. Hasad Membakar Kebaikan
Rasulullah ﷺ bersabda dari sahabat Abu Hurairah رضي الله عنه:
إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
“Jauhilah hasad, karena hasad memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar” (HR. Abu Dawud, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani).
Hasad membuat seseorang tidak ridha dengan ketetapan Allah ﷻ, sehingga hatinya dipenuhi kebencian dan iri terhadap nikmat orang lain.
2. Hasad Menghilangkan Ketenangan
Orang yang hasad tidak akan pernah bahagia, karena ia selalu memandang nikmat orang lain dengan kebencian dan melupakan nikmat yang telah Allah ﷻ berikan kepadanya.
Cara Membersihkan Hati dari Riya’ dan Hasad
1. Meluruskan Niat dalam Setiap Amal
Sebelum beramal, niatkan hanya untuk mencari ridha Allah ﷻ. Perbaharui niat jika muncul rasa ingin dipuji.
2. Banyak Berdzikir dan Muhasabah
Dzikir membantu hati tetap terhubung dengan Allah ﷻ, sementara muhasabah menjaga keikhlasan dari penyakit riya’.
3. Mendoakan Kebaikan untuk Orang Lain
Cara terbaik menghilangkan hasad adalah dengan mendoakan agar orang lain mendapatkan lebih banyak kebaikan dan keberkahan.
4. Menyadari bahwa Semua Nikmat adalah Takdir Allah ﷻ
Tidak ada nikmat yang salah tempat. Semua yang Allah ﷻ berikan adalah sesuai dengan hikmah dan keadilan-Nya.
Penutup
Menjaga kesucian hati dari riya’ dan hasad adalah kunci kebahagiaan sejati. Hati yang ikhlas dan bersih akan melahirkan amal yang diterima dan akhlak yang mulia. Seorang muslim harus selalu memperbaiki niat, mengendalikan diri dari iri hati, dan terus mendekatkan diri kepada Allah ﷻ agar hatinya tetap suci hingga akhir hayat.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|