Hijrah Lisan: Meninggalkan Dosa-Dosa Ucapan
Hijrah tidak hanya berpindah tempat, tapi juga berpindah dari maksiat menuju ketaatan. Salah satu bentuk hijrah yang penting adalah hijrah lisan, yakni meninggalkan segala bentuk dosa lisan seperti ghibah (menggunjing) dan namimah (mengadu domba). Lisan yang tidak dijaga bisa menjadi sebab utama seseorang terjerumus ke dalam neraka.
Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits dari Abu Hurairah رضي الله عنه:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bahaya Ghibah: Menggunjing yang Merusak
Allah ﷻ berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah menggunjing sebagian kamu terhadap sebagian yang lain. Adakah salah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang (QS. Al-Hujurat: 12)
Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa ghibah adalah menyebutkan sesuatu tentang saudaramu yang jika ia mendengarnya maka ia tidak suka, meskipun itu benar.
Namimah: Api Fitnah yang Mengadu Domba
Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits dari Hudzaifah رضي الله عنه:
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ
“Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Namimah lebih berbahaya dari ghibah karena memecah persatuan, menumbuhkan permusuhan, dan memutus tali silaturrahim. Para ulama menjelaskan bahwa pelakunya termasuk dalam pelaku dosa besar.
Akibat Buruk Ghibah dan Namimah
Dalam hadits dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما, Rasulullah ﷺ melewati dua kuburan dan bersabda:
إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ؛ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنَ الْبَوْلِ، وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ
“Sesungguhnya dua orang ini sedang disiksa, dan mereka tidak disiksa karena perkara yang berat menurut mereka. Adapun yang satu tidak bersuci dari kencing, sedangkan yang lain berjalan menebar namimah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Siksa kubur adalah akibat nyata dari dosa-dosa yang dianggap ringan oleh manusia, padahal di sisi Allah ﷻ sangat berat.
Menjaga Lisan Adalah Ciri Muslim Sejati
Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits dari Sahl bin Sa’ad رضي الله عنه:
مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa menjamin untukku apa yang ada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya, maka aku menjamin surga untuknya.” (HR. Bukhari)
Ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga lisan dalam agama Islam. Seorang Muslim harus berhijrah dari ucapan yang sia-sia, dusta, ghibah, namimah, dan segala bentuk ucapan buruk lainnya.
Tips Hijrah dari Ghibah dan Namimah
-
Banyak berdzikir dan membaca Al-Qur’an agar hati terisi dengan kebaikan.
-
Berkumpul dengan orang-orang shalih yang menjaga lisan.
-
Ingat akhirat, hisab lisan sangat berat.
-
Diam ketika tidak tahu atau tidak perlu bicara.
-
Segera minta maaf dan bertaubat jika terlanjur.
Penutup
Hijrah lisan adalah langkah besar dalam memperbaiki diri. Dengan meninggalkan ghibah dan namimah, seorang Muslim menjaga kehormatan saudara seiman dan meraih pahala besar di sisi Allah ﷻ. Mari kita jaga lisan, karena ia bisa menjadi sebab surga, atau sebaliknya, menjadi sebab neraka.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|