Tergesa-Gesa Bukan Sifat Terpuji
Tergesa-gesa adalah salah satu sifat yang dapat menjerumuskan manusia pada kesalahan dan penyesalan. Islam mengajarkan umatnya untuk bersikap tenang, hati-hati, dan mempertimbangkan setiap langkah sebelum bertindak. Sifat terburu-buru sering membuat seseorang tidak sempat berpikir matang, sehingga hasilnya tidak sesuai harapan.
Allah ﷻ berfirman:
وَكَانَ ٱلۡإِنسَٰنُ عَجُولٗا
“Dan manusia bersifat tergesa-gesa.” (QS. Al-Isra: 11)
Ayat ini mengingatkan bahwa sifat tergesa-gesa adalah tabiat manusia, namun harus dikendalikan dengan kesabaran dan kehati-hatian.
Tergesa-Gesa dari Setan
Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa sifat tergesa-gesa merupakan bisikan setan, sedangkan sikap tenang adalah anjuran dari Allah ﷻ. Dalam sebuah hadits dari Anas bin Malik رضي الله عنه, beliau ﷺ bersabda:
ٱلتَّأَنِّي مِنَ ٱللَّهِ وَٱلۡعَجَلَةُ مِنَ ٱلشَّيۡطَانِ
“Sikap tenang berasal dari Allah, sedangkan tergesa-gesa berasal dari setan.” (HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman no. 10754, hasan menurut Syaikh Al-Albani)
Hadits ini menegaskan bahwa tergesa-gesa seringkali menjadi jalan setan untuk menjerumuskan manusia agar bertindak tanpa pertimbangan yang matang.
Dampak Buruk Sifat Tergesa-Gesa
Sifat tergesa-gesa dapat menimbulkan berbagai dampak buruk, antara lain:
-
Kesalahan dalam mengambil keputusan – karena tidak mempertimbangkan semua aspek.
-
Penyesalan – karena hasil yang tidak sesuai dengan harapan.
-
Menimbulkan fitnah dan salah paham – karena ucapan atau tindakan keluar tanpa dipikirkan.
Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits dari Abdullah bin ‘Amr رضي الله عنهما:
إِنَّهُ سَيَكُونُ بَعْدِي فُتُونٌ، وَأُمُورٌ مُشْتَبِهَاتٌ، فَعَلَيْكُمْ بِالتُّؤَدَةِ، فَإِنَّ الرِّفْقَ لَا يَأْتِي إِلَّا بِخَيْرٍ
“Akan ada setelahku berbagai fitnah dan perkara yang samar. Maka hendaklah kalian bersikap tenang, karena kelembutan tidaklah datang kecuali dengan kebaikan.” (HR. Ahmad no. 6484, shahih menurut Syaikh Al-Albani)
Cara Menghindari Sifat Tergesa-Gesa
-
Memperbanyak dzikir – agar hati tenang dan tidak mudah terdorong untuk terburu-buru.
-
Bermusyawarah – melibatkan orang yang berilmu dan bijak sebelum mengambil keputusan.
-
Berdoa memohon bimbingan Allah ﷻ – terutama doa istikharah sebelum memutuskan perkara penting.
-
Membiasakan sikap sabar – dengan melatih diri untuk menunda tindakan sampai jelas kebaikan dan keburukannya.
Penutup
Menghindari sifat tergesa-gesa adalah bagian dari akhlak mulia yang dianjurkan Islam. Dengan bersikap tenang, seorang muslim akan lebih bijak, terhindar dari kesalahan, dan mendapatkan keberkahan dalam setiap langkahnya. Marilah kita melatih diri untuk meninggalkan sifat tergesa-gesa dan menggantinya dengan kesabaran serta ketelitian.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|