Pentingnya Waktu dalam Kehidupan Muslim
Waktu adalah amanah besar dari Allah ﷻ yang harus dikelola dengan baik. Setiap detik yang berlalu tidak akan pernah kembali, sehingga seorang Muslim dituntut untuk memanfaatkannya sebaik mungkin untuk ketaatan, kebaikan, dan produktivitas.
Allah ﷻ berfirman:
وَالْعَصْرِ • إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ • إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih serta saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran. (QS. Al-‘Ashr: 1-3)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa keberuntungan hanya akan diraih jika waktu digunakan untuk iman, amal shalih, dan nasihat yang benar.
Hadits tentang Pentingnya Memanfaatkan Waktu
Rasulullah ﷺ bersabda:
اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang lima perkara: masa mudamu sebelum tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum sibukmu, dan hidupmu sebelum matimu. (HR. Al-Hakim, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani)
Hadits ini mengajarkan prinsip manajemen waktu dengan memprioritaskan hal-hal penting sebelum kesempatan itu hilang.
Prinsip Manajemen Waktu dalam Islam
-
Memulai hari dengan ibadah – Shalat Subuh berjamaah dan membaca Al-Qur’an adalah awal yang penuh berkah.
-
Mengatur prioritas – Mendahulukan kewajiban daripada hal-hal yang sekunder.
-
Mengisi waktu luang dengan amal bermanfaat – Menuntut ilmu, membantu sesama, dan berdzikir.
-
Menghindari pemborosan waktu – Menjauhi kegiatan sia-sia yang tidak memberi manfaat dunia maupun akhirat.
Waktu sebagai Modal Menuju Akhirat
Setiap Muslim harus sadar bahwa waktu adalah modal utama untuk mengumpulkan bekal menuju akhirat. Rasulullah ﷺ mengingatkan dalam hadits lain:
لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلَاهُ
Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang umurnya untuk apa dihabiskan, ilmunya bagaimana diamalkan, hartanya dari mana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan, serta tubuhnya untuk apa digunakan. (HR. At-Tirmidzi, hasan shahih)
Penutup
Manajemen waktu dalam Islam bukan hanya soal produktivitas dunia, tetapi juga persiapan akhirat. Mengatur waktu dengan baik berarti mengisi hidup dengan amal yang diridhai Allah ﷻ.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|