Meneladani Hijrah Sahabat: Pengorbanan dan Keyakinan

Pengantar

Hijrah bukan hanya sejarah yang dikenang, tetapi semangat yang harus diteladani. Para sahabat Nabi ﷺ menunjukkan bagaimana keimanan yang kokoh melahirkan keberanian, pengorbanan, dan keyakinan luar biasa. Dari Makkah ke Madinah, mereka tinggalkan harta, keluarga, bahkan nyawa demi mempertahankan iman dan mengikuti Rasulullah ﷺ. Kisah mereka bukan dongeng, melainkan teladan sejati bagi generasi sepanjang zaman.


Hijrah: Bukan Sekadar Pindah Tempat

Hijrah para sahabat adalah bentuk nyata pengorbanan dalam rangka menjalankan perintah Allah ﷻ. Mereka rela meninggalkan kampung halaman dan segala kenyamanan karena cinta kepada Allah ﷻ dan Rasul-Nya ﷺ. Allah ﷻ berfirman:

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱلَّذِينَ هَاجَرُوا۟ وَجَـٰهَدُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أُو۟لَـٰٓئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ ٱللَّهِ ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah, dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Baqarah: 218)


Kisah-Kisah Pengorbanan Sahabat dalam Hijrah

1. Shuhaib Ar-Rūmī رضي الله عنه: Harta Ditinggal, Surga Dicapai

Ketika ingin hijrah ke Madinah, kaum musyrikin menahannya karena hartanya banyak. Ia berkata, “Jika kalian menginginkan hartaku, aku tinggalkan semuanya.” Mereka pun membiarkannya pergi. Rasulullah ﷺ bersabda saat mendengar kisahnya:

رَبِحَ صُهَيْبٌ، رَبِحَ صُهَيْبٌ

“Shuhaib telah beruntung, Shuhaib telah beruntung!” (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam As-Silsilah Ash-Shahihah)

2. Umar bin Al-Khattab رضي الله عنه: Hijrah dengan Keberanian

Umar رضي الله عنه melakukan hijrah secara terang-terangan. Ia mengumumkan kepergiannya di hadapan Quraisy dan berkata, “Siapa yang ingin kehilangan ibunya atau membuat anaknya yatim, silakan hadang aku di balik bukit ini!” Ini menunjukkan bahwa keberanian lahir dari keyakinan yang teguh.

3. Mush’ab bin Umair رضي الله عنه: Anak Orang Kaya yang Rela Sengsara

Sebelumnya hidup dalam kemewahan, Mush’ab رضي الله عنه memilih Islam dan hijrah. Ia bahkan wafat dalam keadaan hanya memiliki sehelai kain yang tidak cukup menutupi seluruh tubuhnya. Namun ia mendapat pujian luar biasa dari Rasulullah ﷺ atas keimanan dan pengorbanannya.


Spirit Pengorbanan dan Keyakinan

Hijrah para sahabat menunjukkan bahwa iman bukan hanya diyakini di hati, tetapi dibuktikan dengan tindakan. Mereka korbankan dunia demi akhirat. Mereka percaya bahwa janji Allah ﷻ lebih mulia daripada apa pun di dunia.

Allah ﷻ berfirman:

وَٱلَّذِينَ هَاجَرُوا۟ فِى ٱللَّهِ مِنۢ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا۟ لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً ۖ وَلَأَجْرُ ٱلْءَاخِرَةِ أَكْبَرُ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ

Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah setelah mereka dizalimi, pasti Kami akan tempatkan mereka di dunia ini pada tempat yang baik. Dan sungguh, pahala akhirat lebih besar jika mereka mengetahui. (An-Naḥl: 41)


Pelajaran yang Bisa Diambil

1. Hijrah Membutuhkan Pengorbanan

Hijrah sejati tidak akan pernah mudah. Diperlukan keberanian untuk meninggalkan zona nyaman demi meraih keridhaan Allah ﷻ.

2. Keyakinan yang Kuat akan Janji Allah

Para sahabat percaya bahwa setiap pengorbanan akan diganti oleh Allah ﷻ dengan sesuatu yang lebih baik. Inilah yang membuat mereka tidak ragu mengambil keputusan besar.

3. Hijrah Hari Ini Adalah Perubahan Diri

Meskipun hijrah fisik sudah tidak relevan dalam konteks kita, namun makna hijrah masih hidup: berpindah dari maksiat ke taat, dari lalai ke istiqamah, dari cinta dunia ke cinta akhirat.


Penutup

Hijrah para sahabat bukan sekadar peristiwa sejarah, tapi pelajaran hidup yang abadi. Mereka telah menunjukkan bahwa keimanan menuntut bukti dan pengorbanan. Semoga kita mampu meneladani semangat hijrah mereka dalam kehidupan modern saat ini: dengan meninggalkan dosa, memperbaiki amal, dan istiqamah di jalan kebenaran.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top