Kuatkan Ukhuwah, Hindari Permusuhan

Ukhuwah Islamiyah: Fondasi Kekuatan Umat

Islam menekankan pentingnya ukhuwah (persaudaraan) sebagai pilar utama kekuatan umat. Tanpa ukhuwah, umat Islam mudah dipecah-belah, lemah, dan kehilangan keberkahan dalam kehidupan bermasyarakat. Allah ﷻ berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Ḥujurāt: 10)

Ayat ini menunjukkan bahwa persaudaraan sesama Muslim bukan sekadar ikatan sosial, tetapi bagian dari iman dan takwa.


Larangan Memutuskan Tali Persaudaraan

Rasulullah ﷺ sangat menekankan larangan memutuskan hubungan antar sesama Muslim. Dalam hadits dari Abu Ayyub Al-Anshari رضي الله عنه, beliau ﷺ bersabda:

لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ، يَلْتَقِيَانِ فَيُعْرِضُ هَذَا، وَيُعْرِضُ هَذَا، وَخَيْرُهُمَا الَّذِي يَبْدَأُ بِالسَّلَامِ

“Tidak halal bagi seorang Muslim untuk memboikot saudaranya lebih dari tiga hari. Keduanya saling bertemu, namun masing-masing berpaling. Dan yang terbaik di antara keduanya adalah yang lebih dahulu mengucapkan salam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menjadi rambu jelas bahwa memelihara permusuhan dan dendam adalah perbuatan yang dibenci dalam Islam.


Tanda Keimanan: Mencintai Sesama Muslim

Persaudaraan sejati dalam Islam bukan hanya tidak saling bermusuhan, tetapi juga saling mencintai dan menginginkan kebaikan. Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

“Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim, dari sahabat Anas رضي الله عنه)

Cinta ini mendorong kita untuk membantu, menasihati, dan memaafkan, bukan justru mencari kesalahan dan menyulut pertengkaran.


Permusuhan Melemahkan Umat dan Menghilangkan Berkah

Allah ﷻ memperingatkan agar kaum Muslimin tidak terpecah-belah karena akan berdampak buruk:

وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Dan janganlah kalian berselisih, yang menyebabkan kalian menjadi lemah dan hilang kekuatan kalian; dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfāl: 46)

Umat Islam yang berselisih akan mudah dihancurkan oleh musuh, baik secara fisik, moral, maupun ekonomi. Maka ukhuwah bukan sekadar idealisme, tetapi kebutuhan strategis bagi kekuatan umat.


Upaya Nyata Menjaga Ukhuwah

  1. Memulai dengan salam dan senyum – sederhana tapi bermakna.

  2. Meminta maaf dan memaafkan – jangan menunda-nunda kebaikan.

  3. Menahan diri dari ghibah dan namimah – jagalah lisan agar tidak menyakiti.

  4. Menjenguk yang sakit, menghibur yang susah – mempererat hubungan hati.

  5. Mendoakan saudara seiman – walau tidak bertemu, doakan dalam sujud.


Penutup: Hijrah dari Permusuhan Menuju Ukhuwah

Hijrah yang sejati adalah hijrah yang tidak hanya memperbaiki diri, tapi juga hubungan dengan sesama Muslim. Mari kita kuatkan ukhuwah, hindari permusuhan, dan jadikan cinta kepada saudara seiman sebagai bukti cinta kita kepada Allah ﷻ dan Rasul-Nya ﷺ.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top