Pendahuluan
Dakwah Islam yang dibawa Rasulullah ﷺ sejak awal bukanlah jalan yang mudah. Beliau menghadapi caci maki, ancaman, bahkan siksaan dari kaum Quraisy yang menolak ajaran tauhid. Namun, dengan penuh kesabaran dan keteguhan, Rasulullah ﷺ tetap istiqamah dalam menyampaikan risalah Allah ﷻ. Kesabaran beliau menjadi teladan yang agung bagi umat Islam hingga hari ini.
Ujian Berat dalam Dakwah Awal
Sejak Rasulullah ﷺ menyeru umat manusia kepada lā ilāha illallāh, penentangan Quraisy semakin keras. Mereka menuduh beliau tukang sihir, pendusta, bahkan gila. Para sahabat yang lemah juga disiksa dengan kejam, seperti Bilal bin Rabah رضي الله عنه yang dijemur di padang pasir dengan batu besar di dadanya, serta keluarga Yasir رضي الله عنهم yang menjadi syuhada karena keimanannya.
Allah ﷻ berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Sungguh, Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah: 155)
Ayat ini menggambarkan bahwa kesabaran adalah kunci dalam menghadapi segala bentuk ujian.
Teladan Kesabaran Rasulullah ﷺ
Kesabaran Rasulullah ﷺ tidak hanya terlihat dalam menghadapi penentangan, tetapi juga dalam menahan diri untuk tidak membalas kejahatan dengan keburukan. Beliau ﷺ tetap mendoakan kaumnya agar mendapat hidayah.
Dalam hadits sahih riwayat Khabbab bin Al-Aratt رضي الله عنه disebutkan:
شَكَوْنَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ ﷺ وَهُوَ مُتَوَسِّدٌ بُرْدَةً لَهُ فِي ظِلِّ الْكَعْبَةِ فَقُلْنَا أَلَا تَسْتَنْصِرُ لَنَا أَلَا تَدْعُو لَنَا فَقَالَ «قَدْ كَانَ مَنْ قَبْلَكُمْ يُؤْخَذُ الرَّجُلُ فَيُحْفَرُ لَهُ فِي الْأَرْضِ فَيُجْعَلُ فِيهَا فَيُجَاءُ بِالْمِنْشَارِ فَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ فَيُشَقُّ بِاثْنَيْنِ وَيُمَشَّطُ بِأَمْشَاطِ الْحَدِيدِ مَا دُونَ لَحْمِهِ وَعَظْمِهِ فَمَا يَصُدُّهُ ذَلِكَ عَنْ دِينِهِ وَاللَّهِ لَيُتِمَّنَّ هَذَا الْأَمْرَ حَتَّى يَسِيرَ الرَّاكِبُ مِنْ صَنْعَاءَ إِلَى حَضْرَمَوْتَ لَا يَخَافُ إِلَّا اللَّهَ وَالذِّئْبَ عَلَى غَنَمِهِ وَلَكِنَّكُمْ تَسْتَعْجِلُونَ
Kami pernah mengadu kepada Rasulullah ﷺ ketika beliau sedang bersandar di bawah naungan Ka’bah, “Tidakkah engkau memohon pertolongan untuk kami? Tidakkah engkau berdoa untuk kami?” Beliau ﷺ bersabda: “Umat sebelum kalian ada yang ditanam di tanah lalu digergaji hingga terbelah dua, disisir dengan sisir besi hingga dagingnya terkelupas, namun itu tidak menghalanginya dari agamanya. Demi Allah, Allah pasti menyempurnakan perkara ini hingga seorang pengendara berjalan dari Shan’a ke Hadhramaut tidak takut kecuali kepada Allah dan serigala terhadap kambingnya. Akan tetapi kalian tergesa-gesa.” (HR. Bukhari no. 3612)
Hadits ini menunjukkan betapa Rasulullah ﷺ menekankan pentingnya kesabaran dalam perjuangan dakwah.
Hikmah dari Kesabaran Rasulullah ﷺ
-
Keteguhan hati dalam tauhid – tidak terpengaruh oleh ejekan dan ancaman.
-
Menjadi teladan bagi umat – menunjukkan bagaimana bersabar dalam menghadapi ujian hidup.
-
Kemenangan datang setelah kesabaran – dakwah Islam akhirnya berjaya setelah bertahun-tahun kesabaran Rasulullah ﷺ dan para sahabat.
Penutup
Kesabaran Rasulullah ﷺ dalam dakwah awal Islam adalah pelajaran berharga bahwa jalan kebenaran penuh rintangan, namun dengan kesabaran dan tawakkal kepada Allah ﷻ, pertolongan-Nya pasti datang.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|